JAKARTA, REQnews - Tindak pidana <a href="https://www.reqnews.com/read/news/81128/siapsiap-kpk-buka-kasus-baru-dugaan-korupsi-di-bumn-inti">korupsi</a> seolah lekat dengan kehidupan masyarakat karena tanpa disadari aktivitas tersebut bisa terlihat pada kenyataan sehari-hari. Adapun kegiatanya yaitu bisa mengurus izin mendirikan bangunan, proyek pengadaan di instansi pemerintah hingga proses penegakan hukum.&nbsp;Ternyata tanpa disadari, tindak korupsi juga muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah oleh masyarakat. Seperti memberikan hadiah kepada pejabat/pegawai negeri atau keluarganya sebagai tanda balas budi atas sebuah pelayanan. Hal ini terus menerus berlangsung dan perlahan menjadi bibit-bibit korupsi yang mengkhawatirkan.&nbsp;Padahal berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi, pemberian gratifikasi (pemberian hadiah) kepada penyelenggara negara termasuk dalam tindak pidana korupsi.&nbsp;Dalam buku berjudul Memahami untuk Membasmi: Buku Panduan untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi yang dipublikasikan KPK menjelaskan bahwa terdapat tiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi mengacu pada UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001.&nbsp;Pada ketigapuluh jenis tersebut, pada dasarnya tindak pidana korupsi dikelompokan meliputi kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan di pengadilan, dan gratifikasi. Adapun pasal terkait suap-menyuap merupakan yang paling banyak.&nbsp;Korupsi yang terkait suap-menyuap yaitu meliputi menyuap pegawai negeri, memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya, pegawai negeri yang meberikan suap, pegawai negeri yang menerima suap, pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya, menyuap hakim, menyuap advokat, hakim dan advokat menerima suap, hakim menerima suap, dan advokat menerima suap.&nbsp;Aktivitas suap-menyuap ternyata memiliki berbagai jenis klasifikasi, maka seharusnya tidak ada celah bagi oknum pelaku tindak korupsi untuk melancarkan aksinya. Sementara penegak hukum juga diharapkan bisa melaksanakan komitmennya untuk tetap bersih dalam menegakkan hukum dengan menghindari potensi tindak pidana korupsi.&nbsp;

Mencegah Suap Artinya Membasmi Tindak Pidana Korupsi? Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi