JAKARTA, REQnews &ndash; Patung berukuran 17 meter dengan tatakannya 8 meter kokoh berdiri di Markas Besar (Mabes) Polri. Sekilas melihat patung itu mirip wajah Mahapati Gajah Mada, ada juga yang menyebut berwajah Komjen Purn M. Jasin.&nbsp;
Kehadiran patung ini berawal saat Kepala Kepolisian RI Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menugaskan Komisaris Besar R. Umargatab untuk mencarikan pemahat yang bisa membuat monument patung Gajah Mada. Patung tersebut rencananya akan diresmikan pada tanggal 1 Juli 1962 pada hari ulang tahun Polri (Bhayangkara).
Baru setangah jadi tinggal menyisakan bagian wajah, baik pamahat maupun Umar tidak mengetahui secara jelas bentuk wajah Gajah Mada seperti apa. Padahal acara tinggal satu minggu lagi.
Kemudian, dengan inisiatifnya Umar meminta foto M. Jasin. Tanpa sepengetahuan Jasin foto tersebut akan dijadikan wajah patung Gajah Mada sesuai permintaan Soekanto.
Sesudah Soekanto pensiun, barulah Umar memberitahukan yang sebenarnya terjadi. Nyatanya Soekanto tidak marah dengan kejadian tersebut. Ia malah menerima sambil tertawa terbahak-bahak.&nbsp;
Awalnya patung ini dibuat untuk melambangkan Polri Republik Indonesia karena merujuk pada nama pasukan Mahapati Gajah Mada. Tapi Polri akhirnya memakai lambang Tri Brata sebagai ciri khas Polri paling utama hingga saat ini.
Tri Brata merupakan petikan makna yang diambil dari dua patung Arjuna dan Sri Kresna. Lambang itu diabadikan dengan menambahkannsimbol tiga bintang di lambang logo Polri.
Lambang ini pun memiliki arti menjadi pedoman kehidupan bagi Polri. Kemudian warna kuning pada logo Polri melambangkan kecerdasan, sedangkan warna hitam mencerminkan watak polisi yang tenang, jernih, bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan.&nbsp;
Tapi sayangnya, lambang Arjuna dan Sri Kresna yang sedang memegang obor masa periode Soekanto mulai hilang di dalam logo Polri. Yang kemudian digantikan dengan lambang perisai, tangkai padi, dan kapas. Tapi lambang obor di logo tidak dihilangkan.
Lambang perisai dikaitkan sebagai pengganti simbol penjagaan obor oleh Arjuna dan Sri Kresna. Karena maknanya sama sebagai pelindung bagi rakyat dan negara.&nbsp;
Kemudian, tangkai padi dan kapas dimaknai sebagai cita-cita bangsa untuk menuju kehidupan yang adil dan makmur. Jumlah&nbsp; daun kapas pada lambang ada 29 dengan 9 putik, dan ada 45 butir padi. Arti jumlah tersebut sesuai dengan pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945.
Terakhir, slogan &lsquo;Rastra Sewakottama&rsquo; pada logo Polri memiliki arti yang mendalam yaitu, &lsquo;Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa&rsquo;.

Jarang Diketahui, Kisah Patung Gajah Mada hingga Lambang Polri Tri Brata

Berita Terkait

Berita Rekomendasi