JAKARTA, REQnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menetapkan Sjamsul Nursalim dan istri Itjih Nursalim dalam kasus dugaan korupsi surat keterangan lunas Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI). Tak tanggung-tanggung, keduanya diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 4,58 triliun.
Menurut Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan Sjamsul sebagai pengendali dari Bank Dagang Negara Indonesia dalam kasus dugaan korupsi ini. Banyak yang bertanya-tanya, berapa sih kekayaan Sjamsul sehingga dia nekat melakukan tindakan dugaan korupsi tersebut?
Buat kalian tahu nih, berdasarkan data dari Forbes, Sjamsul Nursalim adalah orang terkaya di Indonesia nomor 36. Sjamsul kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 trilliun (asumsi kurs Rp 14.300/dolar AS).
Nursalim juga menghasilkan kekayaannya dari sektor properti, batubara dan ritel. Dia memiliki saham di pengecer terdaftar PT Mitra Adiperkasa Tbk, yang mengoperasikan Zara, Topshop, Steve Madden dan toko lainnya di Indonesia.
Sebagai informasi, Sjamsul juga memiliki saham di Tuan Sing Holdings, perusahaan properti yang berbasis di Singapura. Perusahaan itu mengembangkan properti komersial dan industri di Cina dan Singapura. Dalam laporan keuangannya, sebesar 49,5 persen saham Gajah Tunggal dikuasai oleh Denham Pte Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura.
Denham merupakan anak usaha Giti Tire yang dikuasai Sjamsul. Gajah Tunggal dan anak usahanya diketahui menjadi salah satu aset milik Sjamsul yang dijaminkan untuk membayar utang BLBI.
Sjamsul adalah salah satu obligor BLBI lewat Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) yang dimilikinya. Saat itu, sekitar 80 persen dari bantuan bank sentral justru dimanfaatkan untuk kepentingan Gajah Tunggal untuk membuat 30 persen dari ban di pasar Afrika, Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Gajah Tunggal juga memiliki sejumlah anak usaha di antaranya PT Softex Indonesia (pembalut wanita), PT Filamendo Sakti (produsen benang), dan PT Dipasena Citra Darmadja (tambak udang, sewa gudang).
Selain itu, Sjamsul menguasai saham Polychem Indonesia yang sebelumnya bernama GT Petrochem. Dalam laporan keuangan, 25 persen saham produsen poliester ini dimiliki Gajah Tunggal dan 10,42 persen dimiliki PT Satya Mulia Gema Gemilang.
Perusahaan yang disebut terakhir diketahui juga menguasai saham mayoritas Mitra Adiperkasa, usaha yang menaungi sejumlah merek ternama seperti Sogo, Zara, Sport Station, Starbucks, hingga Burger King. (RYN)

Sjamsul Nursalim Tersangka, Bagaimana Nasib Gajah Tunggal, Starbucks, dan Burger King di Indonesia?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi