JAKARTA, REQnews - Belakangan ini viral, video yang menunjukan sosok Jenderal TNI (Purn)&nbsp;Mulyono yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2015 menggantikan posisi Gatot Nurmantyo.
Dikutip dari Gridhot.ID pada Senin 27 September 2021, melalui unggahan di akun&nbsp;Instagram @infokomando, Mulyono menyebut pernah&nbsp;dimintai tolong oleh salah seorang prajuritnya untuk meloloskan anaknya.
"Indah untuk dikenang, tak mungkin terulang Yang TNI butuhkan bibit&nbsp;prajurit&nbsp;yang benar-benar berkualitas dan LAYAK JADI&nbsp;PRAJURIT,"&nbsp;tulis akun @infokomando.
"Pak Mul, bapak figur jujur ... semoga banyak&nbsp;Prajurit&nbsp;kita yang meneladani kejujuran bapak,"&nbsp;tambah akun tersebut.
Dalam video tersebut Jenderal TNI (Purn)&nbsp;Mulyono nampak tengah berbincang dengan sekumpulan prajuritnya di lapangan.
Salah satu prajuritnya kemudian berdiri dan mengajukan pertanyaan. "Sersan Dua Albertus, Komandan! Mohon izin tuk menghadap, Jenderal," ujar prajurit itu.
Mulyono pun mempersilahkan sang prajurit untuk mengajukan pertanyaan. "Anak saya mengikuti tes seleksi sekolah calon taruna," katanya pada Mulyono.
Lantas&nbsp;pria kelahiran Boyolali itu menjawab sembari tertawa.&nbsp;"Siapkan dengan baik. Nah itu jawabannya, ya to?" kata Mulyono. Prajurit itu langsung menjawab dengan kata 'Siap!.'
Ia kemudian mengatakan agar&nbsp;prajuritnya melatih sang anak dengan baik, serta mendoakan agar anak prajuritnya itu dapat lulus seleksi. Selain itu, Mulyono&nbsp;juga menyuruh prajuritnya itu untuk memeriksa akademis dan kesehatan sang anak.
"Kamu kan&nbsp;tentara, bagaimana mental ideologi, diajarkan ke anak. Dilatih terus. Yang membuat lulus bukan&nbsp;KSAD.&nbsp;KSAD&nbsp;ga ada hak meluluskan orang yang tidak lulus," kata dia.
Mulyono pun mengatakan bahwa hanya&nbsp;diri anak itu sendiri yang mampu meloloskan. Untuk itu, para prajurit diminta melatih anak-anaknya juka tertarik masuk militer.
Bahkan, dirinya pun memiliki cerita unik saat anaknya ingin mendaftar masuk militer. "Saya punya anak, nomer dua, sekarang tingkat tiga taruna, sebentar lagi tingkat empat (pada waktu itu). Dia bukan mau masuk bukan karena saya," ujarnya.
Mantan KSAD itu bercerita&nbsp;menggembleng putranya habis-habisan. "Dari mulai dia renang tidak bisa, dari mulai dia saya ajak lari dapet satu kilo (dia bilang) 'Pah sakit pah' (lalu dia) belok pulang," kata sang jenderal.
Selama satu bulan, anaknya terus digembleng berlatih berenang, hingga hampir tenggelam. Namun, ia terus memberikan&nbsp;motivasi untuk melanjutkan latihannya.
Dirinya juga menceritakan bahwa sang putra&nbsp;memiliki kekurangan di bagian kesehatan, karena memiliki selaput di bagian matanya dan memiliki amandel.
Putranya lantas menjalani operasi&nbsp;di RSPAD Gatot Soebroto. Ketika anaknya masuk militer, semua persiapan sudah beres.
Dengan persiapan yang matang, putra sang jenderal itu pun&nbsp;mampu lulus dan masuk ke nomor 4. Namun, Mulyono melarang&nbsp;putranya mendaftar di pangkalan sama dengannya.
Bahkan ia sendiri yang mengantasrkan anaknya dalam proses&nbsp;mendaftar maupun seleksi. Sehingga, ketika ia dimintai tolong untuk meloloskan calon taruna, Mulyono dengan tegas menolak.
Menurutnya, ia akan berdosa jika&nbsp;sampai hati menerima permintaan meluluskan tersebut dan melanggar sumpah yang telah ia ucapkan pada saat pelantikan.
"Saya&nbsp;KSAD&nbsp;menyiapkan anak saya pontang-panting. Jadi siapkan yang baik," tutur Jenderal Purnawirawan&nbsp;Mulyono&nbsp;di depan prajuritnya.

Gak Ada Ampun, Begini Cara Jenderal Mulyono Gembleng Anaknya Jadi Taruna TNI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi