JAKARTA, REQnews â€“ Sejumlah narapidana kasus korupsi bebas bersyarat Selasa 6 September 2022. Mantan Gubernur Banten Ratu Atut dan Jaksa Pinangki masuk dalam daftar narapidana yang bebas lebih cepat usai mendapatkan remisi.Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten, Masjuno, menyebut Pinangki telah memenuhi syarat administratif dari masa pidana untuk mengajukan bebas bersyarat."Mereka telah memenuhi syarat, lalu yang pasti sudah lebih dari setengah dan mencapai 2/3 masa hukuman penjara, serta berkelakuan baik," katanya, Selasa 6 September 2022.Begitu pula dengan Ratu Atut, mantan Gubernur Banten itu bebas bersyarat setelah menjalani hukuman 7 tahun di dalam lapas. Sebagai informasi, Ratu Atut mulai ditahan sejak 20 Desember 2013. Lama pidana hukuman kesatunya 5 tahun 6 bulan penjara. Adapun pidana keduanya selama 7 tahun. Tanggal bebas awal adalah pada 18 Juni 2026 dan mendapatkan jumlah remisi sebanyak&nbsp;8 bulan 105 hariApa itu remisi?Remisi&nbsp;adalah pengurangan masa menjalani pidana yang diberikan kepada narapidana dan anak yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.Adapun sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi narapidana yang ingin mendapat remisi adalah sebagai berikut:&nbsp;1.Narapidana berkelakuan baik<ul><li>Persyaratan berkelakuan baik ini dibuktikan dengan: tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, terhitung sebelum tanggal pemberian remisi; dan telah mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan predikat baik.</li></ul>2. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulanJika Narapidana tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, selain syarat di atas, ada syarat tambahan, yaitu:&nbsp;<ul><li>bersedia bekerja sama dengan penegak hukum untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannya;</li><li>telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan untuk narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi; dan</li><li>telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh lapas dan/atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta menyatakan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia secara tertulis bagi narapidana warga negara Indonesia, atau tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara tertulis bagi narapidana warga negara asing, yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme.</li></ul>Besaran Remisi bagi Narapidana dan AnakBesarnya remisi umum yaitu:&nbsp;Remisi umum adalah remisi yang diberikan pada saat hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus.&nbsp;<ul><li>1 bulan bagi narapidana dan anak yang telah menjalani pidana selama 6 sampai 12 bulan; dan</li><li>2 bulan bagi narapidana dan anak yang telah menjalani pidana selama 12 bulan atau lebih.</li></ul>Untuk remisi khusus, besarannya adalah:Remisi khusus diberikan pada saat hari besar keagamaan yang dianut oleh narapidana atau anak yang bersangkutan, dengan ketentuan jika suatu agama mempunyai lebih dari satu hari besar keagamaan dalam setahun, maka yang dipilih adalah hari besar yang paling dimuliakan oleh penganut agama yang bersangkutan&nbsp;<ul><li>15 hari bagi narapidana dan anak yang telah menjalani pidana selama 6 â€“ 12 bulan; dan</li><li>1 bulan bagi narapidana dan anak yang telah menjalani pidana selama 12 bulan atau lebih.</li></ul>Adapun besarnya remisi tambahan adalah:Remisi tambahan kepada narapidana dan anak apabila yang bersangkutan:&nbsp;&nbsp;-berbuat jasa pada negara;-melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara atau kemanusiaan; atau-melakukan perbuatan yang membantu kegiatan pembinaan di Lapas/LPKA.&nbsp;<ul><li>1/2 dari remisi umum yang diperoleh pada tahun berjalan, bagi narapidana yang berbuat jasa pada negara, melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara dan mendonorkan darah dan/atau organ tubuh bagi orang lain yang membutuhkan.</li><li>1/3 dari remisi umum yang diperoleh pada tahun berjalan bagi narapidana yang membantu kegiatan pembinaan di lapas atau LPKA yang terdiri atas menjadi pemuka di lapas atau koordinator kegiatan di lapas/LPKA dan/atau ikut menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh kerusuhan, huru hara, bencana alam terhadap lapas/LPKA atau wilayah di sekitarnya</li></ul>&nbsp;&nbsp;

Mengenal Apa Itu Remisi, Hak Narapidana yang Buat Eks Gubernur Banten Ratu Atut Bebas Lebih Cepat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi