JAKARTA, REQnews - Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut telah menyelesaikan ratusan ribu perkara termasuk pelaksanaan restorative justice selama tahun 2022."Jumlah perkara yang berhasil diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif sebanyak 1.454 perkara, dan juga telah dibentuk 2.621 rumah restorative justice dan 119 Balai Rehabilitasi," kata Kapuspenkum Ketut Sumedana, Senin 2 Januari 2023.Sementara itu, penanganan perkara tindak pidana umum seluruh Indonesia sepanjang 2022 sebanyak 352.902 perkara. Yaitu, 160.076 perkara prapenuntutan, 117.855 perkara penuntutan, 6.489 perkara upaya hukum dan telah mengeksekusi 68.482 perkara.Ia menyebut bahwa selama tahun 2022, terdapat 160.076 surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) masuk di Bidang Tindakan Pidana Umum sebanyak 129.365 perkara masuk Tahap I dan 121.685 berkas perkara dinyatakan lengkap atau P-21."Sebanyak 117.855 perkara masuk Tahap II, 274.754 perkara sudah dilimpahkan kepada pengadilan, dan 196.932 perkara sudah masuk dalam tuntutan. Lalu, 4.332 perkara masuk banding dan 2.157 perkara mengajukan kasasi," kata dia.Dari perkara tersebut, terdapat beberapa yang menarik perhatian masyarakat, seperti dugaan penyimpangan dana oleh pengurus Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan tersangka Ahyudin, Ibnu Khajar, Novariadi Imam Akbari, dan Hariyana Hermain.Lalu tindak pidana penggelapan dan penipuan Indosurya dengan tersangka Henry Surya. Kemudian perkara penyebaran berita bohong atau informasi dan transaksi elektronik (ITE) dengan terdakwa Edy Mulyadi.Kasus investasi bodong dengan terdakwa Indra Kesuma alias Indra Kenz serta kasus yang menjerat Rudiyanto Pei. Kemudian kasus aplikasi trading quotex (binary option) dengan terdakwa Doni Muhamad Taufik alias Doni Salmanan.&nbsp;Selanjutnya, kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Ricky Rizal Wibowo, dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.Dalam rangkaian kasus tersbeut juga terdapat perkara obstruction of justice kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan, Nurpatria, Arif Rahman Arifin, Baiqul Wibowo, Chuk Putranto, dan Irfan Widyanto.Terakhir, kasus terorisme dengan terdakwa Farid Ahmad Okbah Ma Bin Achmad Okbah (Alm), Anung Al Hamat alias Anung Bin Samsudin, dan Ahmad Zain Annajah.Ketut menyebut bahwa Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin meminta agar seluruh jaksa selalu menggunakan hati nurani dalam setiap penanganan perkara."Jaksa Agung berharap kinerja baik dari seluruh jajaran Bidang Tindak Pidana Umum dapat ditingkatkan sehingga semakin membawa dampak positif dan manfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.

Selama 2022 Kejaksaan Tangani 352 Ribu Lebih Perkara Pidana Umum, Ada Binomo Hingga Pembunuhan Brigadir J

Berita Terkait

Berita Rekomendasi