JAKARTA, REQnews - Imlek atau tahun baru Cina umumnya identik dengan kue keranjang, salah satu sajian khas dengan tekstur lengket, yang rasanya manis.Namun, siapa sangka, kue yang diperkirakan sudah ada sejak 2.000 tahun lalu ini, sebenarnya bukanlah sajian khas untuk momen Imlek dalam sejarahnya.Di Cina, kue ini dikenal dengan nama nian gao. Buku berjudul ‘Tahun Baru Cina: Fakta dan Cerita Rakyat’ karangan William C. Hu menceritakan bagaimana sejarah kue keranjang dari masa ke masa.Awalnya, kue ini disajikan dan disantap pada hari kesembilan di bulan kesembilan, bukan saat tahun baru Cina atau Imlek.Zaman Dinasti Han, kue ini menjadi salah satu hidangan sakral, yang punya derajat tinggi hingga jadi simbol kesuksesan.Pada era Dinasti Tang, nian gao bahkan menjadi makanan tradisional yang disajikan pada Festival Musim Semi.Seiring berjalannya waktu, pada masa Dinasti Qing, nian gao menjadi camilan masyarakat Cina yang justru tidak lekat dengan perayaan apapun, atau dapat dimakan kapan saja.Bagi masyarakat Indonesia, mungkin umumnya mengenal kue keranjang yang rasanya manis. Tapi di Cina, justru rasanya beragam.Nian gao di Cina, ada yang rasanya manis, asin, bahkan pedas. Jenisnya juga berbeda-beda.&nbsp;Masyarakat Cina di utara, umumnya membuat nian gao putih, sedangkan di barat laut familiar dengan nian gao kuning.Untuk yang rasanya manis, umumnya dibuat oleh orang-orang Cina di utara, yang penyajiannya dengan cara dikukus atau digoreng.Sementara di selatan, cita rasa nian gao lebih bervariasi. Ada yang manis manis, asin, atau pedas. Cara memasaknya dengan dikukus, digoreng, ditumis, bahkan dimasukkan ke dalam sup.

Sejarah Kue Keranjang: Mulanya Bukan Sajian Imlek, Ada Varian Rasa Pedas

Berita Terkait

Berita Rekomendasi