JAKARTA, REQnews - Viral beredar luas skema bagan yang diduga peta aliran korupsi pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G BAKTI Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) yang saat ini sedang diusut Kejaksaan Agung.&nbsp; Diketahui, skema tersebut berbentuk bagan yang saat ini telah beredar di pesan berantai dan media sosial dengan judul 'Peta Aktor Korupsi BTS BAKTI.'&nbsp; Bagan tersebut menggambarkan diduga aktor yang tersembunyi, pengaturan perpindahan pekerjaan, transaksi mencurigakan menggunakan salah satu akun bank swasta hingga kontrak proyek Bakti Kominfo.&nbsp; Dengan beredarnya skema tersebut, kemudian memunculkan berbagai spekulasi tentang dugaan aliran dana proyek BTS 4G Kominfo yang diduga mengalir ke banyak oknum.&nbsp; Tetapi, tak ada penjelasan detail dalam bagan tersebut karena ditulis menggunakan inisial. Yaitu mulai dari inisial JS dalam bulatan merah, JP, AL, HL &amp; DMS, hingga seorang 'hidden actor' berinisial Glb.&nbsp; Sementara itu, Plt Menkominfo Mahfud Md mengaku telah mendengar rumor soal aliran korupsi BTS diduga mengarah ke sejumlah pihak, termasuk partai politik. Dirinya pun meminta agar Kejaksaan Agung untuk mengusut aliran dugaan korupsi dalam kasus tersebut.&nbsp; Terkait adanya bagai aliran dana tersebut, Kejaksaan Agung enggan untuk berkomentar, karena Jampidsus masih melakukan penyidikan dugaan aliran korupsi BTS 4G Bakti Kominfo.&nbsp; “Itu yang beredar di media sosial. Kami belum dapatkan info nama-nama itu (keterlibatan parpol),” kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana.&nbsp; Diketahui,&nbsp; dalam kasus tersebut penyidik Jampidsus Kejagung telah menetapkan Menkominfo Johnny G Plate dan enam orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus tersebut.&nbsp; &nbsp; Johnny diduga terlibat dalam kasus tersebut terkait dengan jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dan selaku pengguna anggaran.&nbsp; &nbsp; Penyidik Jampidsus Kejagung telah menemukan cukup bukti mengenai keterlibatan Jhonny Plate dalam proyek BTS 4G Kominfo yang diduga merugikan negara senilai Rp8,32 triliun.&nbsp; &nbsp; Sementara enam orang lainnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Direktur Utama (Dirut) Bakti Kominfo Anang Achmad Latif (AAL), Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali (MA).&nbsp; &nbsp;&nbsp; Kemudian Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan (IH), Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galubang Menak (GMS), Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020 Yohan Suryanto (YS) dan orang kepercayaan Irwan Hermawan (IH) bernama Windi Purnama (WP).&nbsp; Mereka secara bersama-sama melakukan tindakan melawan hukum atau penyelewengan yang dilakukan untuk menguntungkan pihak tertentu.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Atas perbuatan para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Viral Beredar Skema Diduga Peta Aliran Korupsi BTS Kominfo, Ada Inisial JP Hingga 'Hidden Actor' GLB

Berita Terkait

Berita Rekomendasi