JAKARTA, REQnews - Seorang warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) bernama Francius Marganda ditangkap<a href="https://www.reqnews.com/read/news/68902/44-tahun-pembunuhan-rose-tak-terungkap-pria-tua-ini-sambangi-kantor-fbi-ngaku-pelakunya"> FBI</a>. Francius Marganda didakwa atas tuduhan <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/71060/nih-tampang-ghisca-debora-aritonang-terduga-pelaku-penipuan-tiket-konser-coldplay-rp-15-m-dikenal-licin-pakai-modus-ini-untuk-amankan-uang">penipuan</a>, pencucian uang, hingga konspirasi karena menjalankan <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/34763/500-diaspora-indonesia-di-as-jadi-korban-penipuan-ponzi-atase-kepolisian-kbri-langsung-serukan-ini">skema Ponzi</a> sejak Mei 2019 hingga Mei 2021.Kantor Kejaksaan AS menyatakan Francius Marganda telah melakukan penipuan terhadap ratusan investor di lebih dari 12 negara bagian, termasuk New York, serta di Indonesia.Kasus ini pun membuat Francius Marganda diekstradisi ke Distrik Timur New York dari Singapura. Investigasi kasus ini pun akhirnya melibatkan FBI, Biro Investigasi Federal, hingga Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.Diketahui, Francius Marganda awalnya merupakan pemilik sekaligus pengelola Air Travel Ticketing Corp, sebuah perusahaan tiket pesawat diskon di New York. Dia juga mengoperasikan MH Lux &amp; Beauty Inc, sebuah perusahaan barang mewah yang terdaftar di California.Francius Marganda memanfaatkan statusnya sebagai WNI untuk membujuk para anggota komunitas Indonesia dan Indo-Amerika agar berinvestasi pada perusahaannya. Namun, uang investasi tersebut pada akhirnya digunakan untuk membiayai gaya hidupnya yang mewah di AS, seperti dikutip dari situs departemen kehakiman AS, Jumat, 1 Desember 2023.Tak sendirian, Francius melancarkan aksi penipuan ini bersama rekan-rekannya dengan menjalankan skema ponzi. Mereka menipu para investor dengan meminta korban berinvestasi dalam dua program palsu yang disebut Easy Transfer dan Global Transfer.Francius Marganda dan rekan-rekannya berbohong dengan mengatakan program ini merupakan pinjaman berjangka pendek dengan bunga tinggi. Investor dijanjikan akan mendapat penghasilan pasif.Ratusan investor yang kebanyakan berasal dari komunitas Indonesia dan Indo-Amerika akhirnya berinvestasi lebih dari 23 juta dollar AS atau setara Rp 345 miliar untuk Easy Transfer dan Global Transfer.Dalam surat perjanjian palsu yang diberikan Francius Marganda cs, para korban dijanjikan tingkat pengembalian yang tinggi bahkan hingga 200% atau lebih. Saat skema Ponzi berlanjut, Francius dan rekan-rekannya mengarahkan investor untuk melakukan pembayaran tunai, dan mendepositokan dana ke rekening bank mereka dan rekening investor lain.Francius Marganda dan rekan-rekannya kemudian menyelewengkan dana tersebut untuk keuntungan mereka sendiri, termasuk membeli real estate dan barang mewah.Tak hanya itu, mereka juga melakukan pencucian uang terkait skema ke rekening bank yang berlokasi di Eastern District of New York dan di Indonesia. Skema Ponzi akhirnya gagal pada Mei 2021, saat Francius Marganda dan rekan-rekannya mulai berhenti melakukan pembayaran kepada para investor. &nbsp;

Fakta-fakta Francius Marganda, WNI di AS Diciduk FBI dan Didakwa Atas Kasus Investasi Bodong Rp 345 Miliar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi