JAKARTA, REQnews -&nbsp;6 Oktober 2010, dua orang CEO Burbn, Inc. bernama Kevin Systrom dan Mike Krieger merilis media sosial berbasis fotografi bernama Instagram. Medsos yang satu ini hanya butuh waktu dua tahun saja untuk meledak-ledak dengan pengguna yang membludak.

Sembilan tahun berkiprah, kini Instagram berada di bawah naungan raksasa medsos, Facebook. Mungkin kalian menikmati berbagai momen indah selama menggunakan IG, atau sekadar berbagi foto dan cerita dengan teman. Tapi, tahukah kalian bahwa Instagram memiliki sisi gelap?

Berikut, 5 sisi gelap Instagram yang mengerikan, mulai dari penjualan tubuh manusia hingga perdagangan anak.

1. Jual-Beli Tubuh Manusia

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/henry%20scragg.jpg" style="width: 500px; height: 350px;" />

Setelah e-Bay melarang keras penjualan tubuh manusia, termasuk sisa-sisa kerangkanya, para pedagang barang mengerikan tersebut bermigrasi ke Instagram. Salah satu penjual besar bernama Henry Scragg bahkan secara terang-terangan memperdagangkan tengkorak manusia di media sosial tersebut. Ia memiliki lebih dari 33 ribu followers, dengan nilai jual rata-rata per barang mencapai 20 ribu dolar AS atau 16 ribu poundsterling.

2. Pembunuhan Bianca Devins dan Para Pansos

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/Bianca%20Devins.jpg" style="width: 500px; height: 332px;" />

Sabtu 13 Juli 2019, perempuan muda asal New York berusia 17 tahun bernama Bianca Devins pergi menonton konser bersama Brandon Clark berusia 21 tahun. Ia kemudian tak pernah kembali lagi ke rumah, dan didapati tewas dengan leher tergorok pisau. Parahnya, foto Devins yang berlumuran darah beredar di Instagram, dan yang mengunggahnya ternyata adalah Brandon Clark, sambil memberi keterangan &quot;maafkan aku Bianca.&quot;

Foto itu kemudian menyebar dan dibagikan oleh ribuan pengguna Instagram. Pihak pengelola medsos berusaha menghapus setiap konten foto terbunuhnya Devins. Namun sayang, foto itu telah menyebar luas, dibagikan oleh mereka-mereka yang ingin menambah jumlah followers, menumpang ketenaran atau istilahnya &#39;panjat sosial&#39; (pansos), dengan menampilkan kematian tragis Devins.

3. Media Baru Propaganda Terorisme

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/ilustrasi-teroris-istock_ratio-16x9.jpg" style="width: 500px; height: 281px;" />

Sejak Facebook dan YouTube menyatakan perang terhadap konten terorisme, Instagram kemudian menjadi pilihan dalam agenda propaganda kelompok ekstrem. Pada 2017 lalu, The Times merilis data mengejutkan, yang bahkan membuat pengelola IG tercengang, yakni ada lebih 50 ribu akun di Instagram yang terafiliasi dengan sejumlah organisasi teroris, salah satunya ISIS dan pemberontak Suriah.

4. Centang Biru Akun Resmi yang Bisa Dibeli

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/centang%20biru%20instagram.jpg" style="width: 500px; height: 281px;" />

Siapa bilang untuk mendapat &#39;centang biru&#39;, atau akun terverifikasi resmi harus populer dengan jumlah pengikut banyak terlebih dahulu? Ah semua itu ternyata mitos belaka. Ternyata, centang biru itu ada mafianya, yang bisa memuluskan kalian untuk mendapatkannya, namun harus membayar dengan uang yang tak sedikit. Mengutip&nbsp;Litverse, konon untuk mendapat centang biru, kalian bisa membayar uang sebesar 15 ribu dolar AS.&nbsp;

5. Pedagangan Anak Berkedok Adopsi

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/adopsi%20bayi.jpg" style="width: 500px; height: 281px;" />

Semakin banyak pasangan suami-istri di AS, yang memilih mengadopsi anak dengan transaksi via media sosial Instagram. Mereka dapat memilah anak yang akan diadopsi, dengan melihat sejumlah foto-foto yang disuguhkan. Sebagian sukses membawa pulang anak, tapi sebagian lain justru malah tertipu. Ada oknum-oknum jahat yang memperdagangkan anak berkedok adopsi. Setelah pasangan suami-istri mentransfer sejumlah uang, oknum jahat itu tak pernah lagi menghubungi, atau membuat janji kapan anak tersebut bisa dibawa pulang. Tragis!

5 Sisi Gelap Instagram, Mulai dari Jual Tubuh Manusia Hingga Perdagangan Anak

Berita Terkait

Berita Rekomendasi