JAKARTA, REQnews - Baru-baru ini, <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/28003/viral-transgender-jadi-asisten-menteri-kesehatan-kaum-lgbt-happy">Menteri Kesehatan </a>Budi Gunadi Sadikin ramai menyita perhatian publik usai dirinya merilis pernyataan terkait BPJS Kesehatan.Menkes mengungkapkan bahwa saat ini BPJS Kesehatan belum mampu menanggung seluruh biaya pengobatan untuk semua jenis penyakit, terutama yang membutuhkan dana besar.Karena itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menggunakan asuransi swasta sebagai perlindungan tambahan.Dijelaskan Budi, beberapa penyakit berat memerlukan biaya pengobatan yang sangat besar. Sementara iuran <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/83387/heboh-lhkpn-dirut-bpjs-kesehatan-dikuliti-netizen-goks-naik-rp-25-miliar-setahun">BPJS Kesehatan</a> hanya Rp 48.000 per bulan sehingga belum cukup untuk meng-cover seluruh kebutuhan medis."Ini yang sedang diperbaiki oleh pemerintah agar masyarakat tidak terbebani biaya besar saat sakit. Idealnya, jika BPJS tidak menanggung semua, sisanya dapat dicover oleh<a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/83218/viral-drg-mirza-bongkar-borok-bpjs-kesehatan-pegawainya-pakai-asuransi-swasta-pantas-iuran-naik-terus"> asuransi </a>tambahan di atas BPJS," jelas Budi, dikutip Jumat, 17 Januari 2025.Menurut Budi, dengan mengkombinasikan antara BPJS dan asuransi swasta, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih optimal tanpa khawatir akan risiko biaya pengobatan yang tinggi."Jangan begitu sakit kita harus bayar ratusan juta. Yasudah, ada dong asuransi swasta yang bayarnya mungkin nggak 48 ribu, mungkin 100-150 ribu sebulan. Tapi nanti kalau dia kena, ini nggak dicover BPJS atasnya, yang puluhan juta bisa dicover dengan asuransi atasnya," tandasnya.&nbsp;

Menkes: BPJS Tak Bisa Cover Semua Penyakit, Masyarakat Diimbau Punya Asuransi Swasta

Berita Terkait

Berita Rekomendasi