JAKARTA, REQnews - Postingan terkini akun Instagram @opinirakjat mendadak ramai menyita perhatian warganet. Pasalnya, akun tersebut membeberkan soal dugaan adanya<a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/86978/pihak-christiano-tarigan-diduga-intimidasi-keluarga-argo-tawarkan-rp-1-miliar-agar-kasus-ditutup"> intimidasi </a>yang mereka terima usai merilis konten soal rekam jejak <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/87103/kasus-dugaan-korupsi-pengadaan-chromebook-rp-99-triliun-2-apartemen-stafsus-nadiem-makarim-digeledah-kejagung">korupsi </a>sejumlah sosok yang masuk bursa kandidat Dirut<a href="https://www.reqnews.com/read/leisure/82622/telkom-indonesia-selenggarakan-indigo-medmatch-2024-kumpulkan-pemangku-kepentingan-ekosistem-startup-healthtech-indonesia#google_vignette"> Telkom Indonesia.</a>"Ungkap calon Dirut dikepung korupsi, kami malah diteror," demikian bunyi judul dari unggahan akun Opini Rakjat, dikutip Minggu, 1 Juni 2025."Saat kami bicara soal ratusan miliar duit negara, yang datang bukan klarifikasi--tapi tekanan diam-diam," lanjutnya.Akun tersebut lantas menjelaskan bahwa ratusan miliar rupiah uang negara diduga hilang lewat proyek TaniHub dan Telkomsigma. Dua nama besar muncul dalam pusaran itu, yakni Ririek Adriansyah an Honesti Basyir.Sosok Ririek dikaitkan dengan investasi gagal yang membuat negara rugi besar. Sementara Honesti terseret kasus pengadaan vaksin saat di Bio Farma, dan kini ia duduk di Telkom.Kemudian, nama mereka berdua masuk bursa calon Dirut Telkom. Padahal sorotan publik dan penegak hukum terhadap keduanya belum reda. Namun, proses seleksi tetap berjalan seolah mereka "bersih".Lebih lanjut, akun Opini Rakjat mengungkapkan, usai merilis konten tersebut pada 2 Mei lalu, keesokan harinya mereka mendapat pesan WhatsApp dari seseorang yang meminta berita di-takedown. Permintaan itu diajukan tanpa alasan, tanpa bantahan, dan terkesan hanya permintaan personal.Lalu, masuk DM lagi dari seseorang yang mengaku wartawan. Sosok tersebut menyampaikan bahwa ada orang BUMN yang ingin "berkenalan baik-baik".Namun, kata akun tersebut, yang dibahas justru: "Ini siapa sih di balik akun Opini Rakjat?". Bahkan ada kalimat seperti: "Bisa jadi kawan buat nyerang atau emang nyerang kita doang."Selanjutnya, pihak akun Opini Rakjat berupaya menelurusi siapa pengirim pesan singkat itu melalui mesin pencarian. Hasilnya, nama yang muncul diduga adalah Ahmad Reza, SVP Group Communication Telkom. Jabatan strategis tersebut diketahui bertanggung jawab dalam menjaga citra perusahaan."Kalau benar begitu, ini bukan lagi soal klarifikasi. Ini operasi reputasi--mengidentifikasi siapa yang bersuara. Bukan untuk menjawab substansi, tapi untuk mengontrol narasi," kata akun Opini Rakjat."Ini bukan kali pertama kami dihubungi "diam-diam". Tapi pola ini selalu sama: Dekati dulu, jinakkan pelan-pelan," lanjutnya."RUPS Telkom dijadwalkan 27 Mei 2025. Nama-nama yang kami sorot sedang diproses untuk jadi bos besar. Dan konten kami datang di saat yang "kurang pas" bagi mereka," ujar akun tersebut."Wajar kalua mereka panik. Tapi tekanan bukanlah cara menyelesaikan ritik. Yang kami lakukan adalah hal publik: mengawasai pengelolaan uang negara," tegasnya.Akun Opini Rakjat pun menegaskan bahwa mereka terbuka untuk klarifikasi, data, dan hak jawab. Namun bukan melalui WA, DM atau segala bentuk diplomasi sunyi."Kritik harus dijawab dengan transparansi--bukan intimidasi," tandasnya.Kasus ini pun ramai dikomentari warganet. "Mantap telkom. 😂 ambruk dah sahamnya," sindir @kurniawanikbal_."Lawan kebobrokan...🔥🔥," ujar @agmadjie."Mana nih yg dlu bilangnya mau kerjar koruptor sampe ke Antartika. Sekarang koruptor berkeliaran di kementrian dan BUMN aja di pelihara dengan subur. Omon omon dasar😂," kritik @apsa_mlh.

Viral Akun Opini Rakjat Diduga Diintimidasi Usai Ungkap Rekam Jejak Korup Calon Dirut Telkom

Berita Terkait

Berita Rekomendasi