JAKARTA, REQnews - Pemerintah Indonesia melalui Kemendukbangga/<a href="https://www.reqnews.com/read/news/67496/viral-remaja-16-tahun-nikahi-wanita-41-tahun-di-kalbar-begini-tanggapan-bkkbn">BKKBN</a> resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah. Aturan tersebut berlaku mulai 14 Juli 2025.Program ini merupakan bagian dari kampanye Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan mengatasi krisis "fatherless" di Indonesia, yakni minimnya keterlibatan figure ayah dalam pengasuhan Anak.Berdasarkan data BKKBN dan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/77675/unicef-ribuan-jenazah-anakanak-masih-terkubur-di-bawah-reruntuhan-gaza">UNICEF</a>, tercatat sekitar 20,9% anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah, dan hanya 37,17% anak usia 0–5 tahun yang diasuh oleh kedua orang tuanya secara bersamaan. Gerakan ini ingin memulihkan peran ayah dalam membangun kedekatan emosional sejak hari pertama sekolah, sebuah momentum penting dalam perkembangan psikologis anak.Inisiatif ini mendorong para ayah, terutama Aparatur Sipil Negara (<a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/87661/pengguna-lrt-jabodebek-naik-12-selama-penerapan-kebijakan-asn-wajib-naik-transum-kai-sambut-baik-wacana-perluasan-penerapan-untuk-pegawai-swasta">ASN</a>) yang memiliki anak di jenjang PAUD hingga SMA, untuk aktif mengantar anak ke sekolah pada hari pertama dan kembali ke kantor paling lambat pukul 12.00 WIB. Presensi dilakukan dengan kode RL dan bukti foto kehadiran.Diharapkan kehadiran ayah dapat menciptakan rasa aman, meningkatkan percaya diri anak, serta membentuk keterikatan emosional yang lebih kuat.Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah juga membuka partisipasi publik dengan mengunggah dokumentasi momen tersebut melalui tagar #GATI dan #SekolahBersamaAyah, serta akan memilih 10 ayah teladan secara nasional.Aturan baru yang diterbitkan pemerintah ini pun menuai beragam komentar dari warganet di jagat maya. Ada yang mendukung, ada pula yang mengkritik."Sadar gak yang bikin fatherless adalah kebutuhan hidup meninggi yang tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai ditambah dengan pajak berlapis yang membebani?," komentar @drriez dalam unggahan Instagram @pandemictalks."hmmm ayah-ayah macam kami ini yg long distance mariage cuma bisa menghela nafas, yasudahlah, kita maksimalkan pas libur..," tulis akun @prayogiadhiatma."Kalo saya kerjanya jadi stafsus gitu jangankan anter sekolah, sampe masuk sy temenin di dalem kelas kalo perlu," sindir @adityashantika.&nbsp;

Tanggapi Serius Masalah 'Fatherless' di Indonesia, Pemerintah Resmi Terbitkan Aturan Ayah Antar Anak Sekolah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi