JAKARTA, REQnews - Publik dunia dikejutkan dengan kabar soal penutupan Voice of America (VOA). Lembaga penyiaran milik pemerintah Amerika Serikat yang beridri sejak 1942 itu kabarnya telah resmi menutup siarannya.Sejak Maret 2025, ribuan pegawai termasuk para <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88894/100-jurnalis-internasional-minta-izin-memasuki-gaza-untuk-saksikan-rakyat-palestina-mati-kelaparan">jurnalis</a> VOA sudah di-PHK. Hal ini merupakan buntut dari kebijakan Presiden AS <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88762/donald-trump-akan-hadiri-ktt-asean-pada-oktober-mendatang">Donald Trump </a>yang meneken perintah eksekutif untuk membekukan US Agency for Global Media (USAGM), badan induk VOA.Trump menilai lembaga penyiaran internasional AS seperti VOA, Radio Free Europe/Radio Liberty, dan Radio Free Asia sudah "tidak diperlukan lagi". Menurut Gedung Putih, pembekuan ini dilakukan agar pembayar pajak Amerika tidak menanggung beban "propaganda radikal".Kebijakan itu langsung dieksekusi oleh Kari Lake, loyalis Trump yang ditunjuk sebagai pimpinan USAGM. Alhasil, seluruh dana hibah federal untuk lembaga penyiaran internasional dihentikan.Kabar penutupan VOA ini pun menuai gelombang kritik internasional karena dinilai mengancam kebebasan pers global.Sementara itu, merespons hal ini, VOA White House Bureau Chief Patsy Widakuswara telah merilis pernyataan. Ditegaskan Patsy, kabar soal penutupan VOA adalah berita keliru. Pasalnya, putusan ini belum final secara hukum.Berikut klarifikasi lengkap Patsy Widakuswara yang dikutip dari akun TikTok @jurnalwarga, Rabu, 27 Agustus 2025."Saya akan meluruskan berita keliru, yang akhir-akhir ini viral bahwa VOA sudah ditutup dan semua pegawai dipecat. Memang benar kami diperintahkan untuk mengeluarkan barang-barang pribadi dari kantor dan sejumlah pegawai kontraktor sudah di-PHK.Namun tidak benar bahwa VOA sudah ditutup. Di bulan Maret, hampir seluruh pegawai VOA termasuk saya dirumahkan oleh pemerintah Trump meski digaji. Pemerintah menilai jurnalisme independen VOA tidak sejalan dengan agenda politik Trump.Saya dan beberapa kolega saya menggugat pemerintah Trump karena kami merasa independensi dan anggaran VOA ditentukan oleh legislatif, kongres, bukan eksekutif.Kasusnya adalah Widakuswara vs Lake. Saya melawan Kari Lake, orang yang ditunjuk Trump untuk memberedel VOA. <a href="https://www.reqnews.com/read/news/89406/polri-respon-soal-gugatan-mk-usulan-syarat-polisi-minimal-s1">Gugatan</a> kami dimenangkan oleh Pengadilan Distrik Washington DC dan sekarang sedang melalui proses banding.Kami juga melakukan advokasi ke kongres. Lengkapnya lihat di savevoa.com. Intinya, it's not the end of VOA. Kami akan berjuang terus demi jurnalisme independen kami yang dipercaya oleh 360 juta audiens seluruh dunia, termasuk Indonesia.Ingin mendukung? Lihat akun @SaveVOA di medsos dan sebarkan pesan perjuangan kami. Help us #SaveVOA," demikian penjelasannya.&nbsp;

Heboh Kabar VOA Dibredel Trump, Patsy Widakuswara Beri Klarifikasi dan Gaungkan #SaveVOA

Berita Terkait

Berita Rekomendasi