JAKARTA, REQnews - Kasus tambang ilegal lagi-lagi menyita perhatian. Kali ini, hutan seluas 315,48 hektar di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rusak parah akibat adanya aktivitas tambang ilegal.Menurut data resmi, dua lokasi utama yang dirambah oleh para penambang liar adalah Hutan Sarang Ikan seluas 262,85 hektar dan Desa Nadi seluas 52,63 hektar.Satgas PKH Halilintar pun melakukan operasi penertiban di lokasi tersebut pada 8 November 2025 lalu. Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan 12 unit ekskavator, 2 buldozer serta peralatan tambang lainnya.Diungkap Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, kerusakan lingkungan dan aktivitas tambang ilegal ini menimbulkan potensi kerugian negara hingga Rp12,9 triliun."aktivitas pertambangan ilegal ini jelas merugikan negara,” ujarnya, dikutip Minggu, 9 November 2025.Dampak kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal tersebut pun mulai terlihat, di antaranya erosi lahan, pencemaran air, hilangnya keanekaragaman hayati.Warga sekitar pun ikut terkena imbas. Mereka terancam kehilangan mata pencaharian karena menggantungkan hidupnya pada hutan.&nbsp; &nbsp;

Ada Lagi! 300 Hektar Hutan di Bangka Tengah Rusak Parah karena Tambang Ilegal, Negara Rugi Sampai Rp 12,9 Triliun

Berita Terkait

Berita Rekomendasi