JAKARTA, REQnews - Perusahaan diduga milik Luhut Binsar Pandjaitan, PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) tengah disorot oleh para aktivis lingkungan hidup usai terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Tapanuli Tengah.Bahkan, PT TPL didesak untuk segera ditutup. Pasalnya, perusahaan tersebut diduga menjadi penyebab banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.Aktivis lingkungan sekaligus tokoh masyarakat Batak, Labariston Hutauruk mendesak dilakukannya penutupan PT TPL yang selama ini diduga telah mengeksploitasi hutan di wilayah Tapanuli Tengah.Menurut Labariston, banjir bandang seharusnya menjadi tanda sekaligus peringatan keras terkait dampak penebangan hutan yang tak terkendali.“Penebangan hutan di Tapanuli Raya telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, termasuk berkurangnya kemampuan tanah menyerap air hujan,” ujar Labariston, dikutip Minggu, 30 November 2025.“Hal ini menyebabkan air hujan langsung mengalir ke dataran rendah, memicu banjir bandang yang menghancurkan rumah, hauma/porlak, pinahan, dan infrastruktur lainnya bahkan sampai kehilangan nyawa manusia,” jelasnya.Ia menambahkan, masyarakat Tapanuli Raya, khususnya warga Tapanuli Tengah, kini harus menghadapi trauma dan kecemasan setiap kali musim hujan tiba. Kondisi ini dinilai sebagai konsekuensi langsung dari degradasi lingkungan yang terjadi bertahun-tahun.“Ke depannya masyarakat Tapanuli Raya khususnya Tapteng akan menjalani hidup dalam ketakutan dan trauma terutama saat musim hujan tiba,” kata dia.Karena itu, Labariston mengajak masyarakat Batak untuk bersama-sama mendukung tuntutan penutupan PT TPL.“Mari kita sama-sama mendukung penutupan perusahaan yang bertanggung jawab atas penebangan hutan, untuk menjadi tuntutan utama kita bersama sebagai putra Batak,” tandasnya.&nbsp;

PT Toba Pulp Lestari Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Tapanuli Tengah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi