JAKARTA, REQnews -&nbsp;Sisi kelam dunia penerbangan Indonesia kembali terkuak usai kematian Kopilot Wings Air, Nicolaus Anjar Aji Suryo. Yaps, Nico memilih mengakhiri hidup lantaran diduga penyebabnya terkait&nbsp;surat pemecatan dan denda Rp 7,5 miliar.

Denda itu dijatuhkan karena diduga melanggar klausul kontrak kerja hingga 18 tahun. Apakah karena faktor denda dan pemecatan itu yang menjadi penyebab Nico bunuh diri?

Sayangnya Lion Air Group sebagai induk maskapai Wings Air hanya membenarkan putra lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug batch 64 itu dikenakan denda Rp 7,5 miliar dan diikat kontrak belasan tahun.

&quot;Memang tersurat dalam kontrak yang sudah disepakati kedua belah pihak, jadi angka tersebut sebetulnya untuk supaya calon karyawan tadi bersedia selama masa yang ditentukan, saya bisa bilang masa kontraknya 18 tahun. Kemudian nilainya pun setara dengan 18 tahun, diharapkan karyawan tersebut akan bekerja di dalam perusahaan kami. Jadi angkanya seperti apa yang disampaikan,&quot; ujar Managing Director Lion Air Group, Capt. Daniel Putut, usai rapat dengan Komisi V di Gedung DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Senin 25 November 2019.

Soal pemecatan Nico, Daniel menegaskan bahwa mantan karyawannya tersebut melakukan banyak pelanggaran yang telah terakumulasi. Proses pemecatan Nicolaus sudah melalui prosedur dengan tiga kali panggilan.

&quot;Sempat&nbsp;tidak hadir dan kemudian diberi kesempatan lagi sampai tiga kali lagi dan tidak hadir, sehingga diambil kebijakan diputuskan hubungan kerja,&quot; ujar Daniel.

Dalam klausul, tertulis perjanjian kontrak kerja atas biaya ikatan dinas hingga 18 tahun. Tak hanya itu, status kepegawaian pilot di Lion Air sebagian besar pegawai dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) alias bukan pegawai tetap.

Berikut petikan klausulnya:

<figure data-key="21910">
<img height="auto" src="https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1574407555/eir27kcgtn418oeef5bj.jpg" width="100%" />

<figcaption data-key="21914">Klausul kontrak kerja Lion Air Group. Foto: Dok. Istimewa</figcaption>
</figure>

<figure data-key="21917">
<img height="auto" src="https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1574407558/ggo9zarrhcb8xowg3iaq.jpg" width="100%" />

<figcaption data-key="21921">Klausul kontrak kerja Lion Air Group. Foto: Dok. Istimewa</figcaption>
</figure>

<figure data-key="21924">
<img height="auto" src="https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1574407554/siae40mmjiigpzecwkdw.jpg" width="100%" />

<figcaption data-key="21928">Klausul kontrak kerja Lion Air Group. Foto: Dok. Istimewa</figcaption>
</figure>

Ketika ditanya soal hal itu, Lion Air menegaskan klausul tersebut telah disepakati para pilot sebelum meneken kontrak. Jika merujuk Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PKWT hanya dapat ditujukan untuk pekerjaan yang bersifat selesai dalam waktu tertentu; sekali selesai (sementara), paling lama tiga tahun, musiman, berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

&quot;Dapat kami sampaikan ini adalah suatu proses kerja sama yang disepakati oleh kedua belah pihak sebelum pilot ini diterima jadi karyawan, yaitu dalam bentuk suatu kontrak. Dan kontrak ini untuk mengikat bahwa pegawai ini akan bekerja dalam masa yang telah ditentukan. Sehingga disepakati kedua belah pihak menandatangani kontrak tersebut,&quot; kata Daniel.

&quot;Terkait apa yang dilakukan sang korban tadi di luar dari pengetahuan kami, karena statusnya sudah bukan sebagai karyawan kami,&quot; ujarnya.

Sebagai catatan, Lion Air selama ini membiayai pelatihan dan ikatan dinas untuk para pilotnya. Mereka akan dibiayai untuk mengambil tipe rating jet atau mengambil tipe rating B777. Sebab, setelah pilot lulus sekolah, mereka hanya memiliki tiga lisensi awal: Private Pilot License, Commercial Pilot License, dan Instrument Rating.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena, sudah memberi tanggapan terkait status para pilot ini. Ia meminta Lion Air untuk tunduk pada UU Tenaga Kerja, dan tak menutup kemungkinan untuk merekomendasikan pemerintah memberikan sanksi.

&quot;Lion Air harus tunduk pada aturan main dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku. Kalau Lion Air tidak mengindahkan aturan main, maka penegakan hukum sesuai aturan dan hukum yang berlaku perlu diberlakukan,&quot; ujar Melki.

Benarkah Nicolaus Anjar Menebus Denda Lion Air Rp 7,5 Miliar dengan Nyawanya?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi