JAKARTA, REQnews - Galih Ginanjar bersama geng Ikan Asin-nya sudah hampir enam bulan mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Barbie Kumalasari pun mengabarkan perubahan yang terjadi pada suaminya selama di dalam penjara.
Menariknya, Barbie Kumalasari mengatakan Galih Ginanjar sekarang sudah memegang kendali di dalam penjara. Pasalnya Galih ditunjuk sebagai kepala kamar di sel nya.
"Tadi dia lebih cerita sekarang jadi ketua kamar, alhamdulillah dia juga banyak yang dikerjain. Jadi mulai nyaman lah ya mulai beradaptasi dibanding sebulan dua bulan awal kan wah masih baru-baru," ungkap Barbie Kumalasari saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 6 Januari 2020.
"Kalau sekarang kan dia juga udah megang kendali di dalam sana jadi udah lebih tenang dianya," sambungnya.
Barbie Kumalasari mengatakan kalau hidup Galih Ginanjar sekarang lebih dihargai oleh teman-teman satu selnya. Bahkan, ia sekarang bisa menyuruh-nyuruh tahanan yang lainnya.
"Dia nggak cerita total tapi intinya ya dia merasa bangga juga untuk mulai dihargain sama temen-temen satu kamar. Karena untuk meraih jadi ketua kamar nggak gampang ya butuh proses butuh gaulnya juga harus, kan banyak ya yang ditahan bermacam-macam kasusnya jadi untuk sekarang dia jadi ngerasa dah mulai tenang udah mulai biasa ya," jelas Barbie Kumalasari.
"Mungkin tadinya sempet stress ngedrop, sekarang udah mulai tenanglah. Karena sekarang dia udah mulai bisa nyuruh temennya minta tolong ke sana, minta tolong ke sini. Jadi nggak harus dia saja. Karena kan kalau di dalem itu kalau kita nggak jadi apa-apa itu malah kita yang disuruh-suruh," kata dia lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa kasus pencemaran nama baik dengan vlog "ikan asin" ini bermula saat Fairuz A Rafiq melaporkan pasangan Rey Utami-Pablo Benua sekaligus mantan suaminya, Galih Ginanjar, ke polisi.
Hal tersebut terjadi setelah Galih mengumpamakan Fairuz dengan "ikan asin" dalam sebuah video YouTube yang diunggah dalam akun YouTube Rey Utami dan Pablo Benua.
Galih dinilai menghina Fairuz dalam video tersebut. Hinaan tersebut salah satunya terkait bau ikan asin.
Atas perbuatannya, ketiga ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya, dijerat pasal 27 ayat 1, ayat 3 jo pasal 45 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan pasal 310, pasal 311 KUHP dengan ancaman hukumannya lebih dari 6 tahun penjara. (Ananda)

Wah! Galih Ginanjar Punya Kendali di Dalam Penjara, Bisa Suruh-suruh Tahanan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi