INDIA, REQnews &ndash; Kasus pemerkosaan yang terjadi di India masih menjadi salah satu masalah serius saat ini. Sesuai data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri India, dalam rata-rata 15 menit saja, satu orang perempuan melaporkan telah menjadi korban pemerkosaan sepanjang tahun 2018.
Kondisi ini kian menegaskan India sebagai salah satu tempat terburuk di dunia bagi perempuan. Melansir pemberitaan Aljazeera, Jumat 10 Januari 2020, hampir 34.000 pemerkosaan terjadi pada 2018.
Namun mirisnya cuma 85 persen yang didakwa dan 27 persen yang dijatuhi hukuman pidana.&nbsp;Mantan Kepala Dewan Nasional Perempuan Lalitha Kumaramangalam mengatakan, kejahatan terhadap perempuan kerap tak ditangani serius oleh pihak kepolisian.
Bahkan polisi dianggap kurang memiliki sensitivitas terhadap korban.&nbsp;"Negara ini masih dikuasai laki-laki, satu (perdana menteri perempuan) Indira Ghandi tak mengubah apapun. Kebanyakan hakim juga laki-laki," katanya.
"Hanya ada beberapa laboratorium forensik di negara ini, dan pengadilan jalur cepat memiliki sedikit hakim," kata politikus Bharatiya Janata Party (BJP) ini.
Beberapa waktu lalu, tepatnya di tahun 2012, ada publikasi besar-besaran soal pemerkosaan massal dan pembunuhan atas mahasiswi dalam sebuah bus di New Delhi. Kabar tersebut memicu puluhan ribu masyarakat terjun ke jalan di seluruh India untuk melakukan aksi unjuk rasa
Berbagai pihak mulai dari bintang film dan politikus mendorong agar diberlakukan hukuman seberat-beratnya bagi pelaku pemerkosaan dan percepatan proses peradilan.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/24af5d492198fd04b61ea19a2f4bf78a.jpg" border="0" />
Kendati demikian, kejahatan ini tetap terulang. Di tahun 2017, terjadi pemerkosaan seorang remaja oleh mantan legislator negara bagian yang merupakan kader BJP, Kuldeep Singh Sengar. Kasus ini juga mendapat perhatian di seluruh India, ketika korban mencoba bunuh diri pada 2018. Polisi dituding lamban menangani laporannya.
Lima bulan sebelum Sengar dihukum Desember lalu, keluarga korban mendapatkan pengawalan setelah sebuah truk menabrak mobil yang ditumpangi korban, melukainya dan menewaskan dua anggota keluarganya.
Penelitian 2015 oleh Pusat Penelitian Hukum dan Kebijakan di Bengaluru mendapati pengadilan jalur cepat memang lebih cepat tetapi tidak menangani banyak kasus.
Dan penelitian pada 2016 oleh Partners for Law in Development di New Delhi menemukan bahwa mereka masih mengambil rata-rata 8,5 bulan per kasus - lebih dari empat kali periode yang direkomendasikan.
Angka statistik pemerintah dinilai rendah karena masih dianggap tabu untuk melaporkan pemerkosaan di beberapa bagian di India. Kasus pemerkosaan yang berakhir dengan pembunuhan dianggap murni sebagai pembunuhan. (Binsasi)

Ngeri! 34 Ribu Perempuan di Negara Ini Diperkosa Tiap 15 Menit

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi