SIANTAN, REQnews - Aksi bunuh diri yang dilakukan gadis 16 tahun berinisial OV di di Jembatan Melawi, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) menggegerkan warga setempat. Di balik peristiwa itu, ada aksi heroik Brigadir Ya Basri saat menolong OV.
Sebelum kejadian, Basri baru saja pulang usai bertugas piket Mapolres Sintang, sekira pukul 06.30 WIB, melihat sepasang muda mudi saling tarik menarik di atas jembatan tersebut. Merasa ada yang tak beres, ia memutuskan melambatkan laju kendaraan sembari mengamati dari kejauhan.
"Posisi perempuan udah mengarah ke sungai, udah mau jatuh, tapi masih dipegang sama si laki-laki,&rdquo; kata dia, Sabtu 7 Maret 2020.
Sebagai seorang polisi, instingnya pun mengatakan untuk menghampiri pasangan muda yang cekcok untuk melerai keduanya. Basri menduga perempuan itu akan menceburkan diri ke sungai.
Tak berselang lama, benar saja, sang gadis remaja yang mengenakan kemeja biru motif bunga itu terlihat terjun bebas dari ketinggian lebih dari lima meter dan menghujam ke permukaan sungai.
&ldquo;Namun ketika saya mendekat, dia melompat,&rdquo; ujarnya.
Tanpa pikir panjang, sembari mengamati permukaan air, Basri melepaskan tas berisi dompet, pakaian dinas, kunci motor dan handphonenya yang kemudian diletakan di atas sepeda motor tunggangannya itu. Ia pun langsung loncat ke sungai tanpa menanggalkan baju koko yang ia kenakan.
Langkah berani yang kemudian diakuinya ternyata bukanlah hal mudan. Meski sudah punya pengalaman sebagai anggota Brimob, bahkan pernah mengikuti pelatihan penyelamatan kecelakaan orang tenggelam, pria berusia 32 tahun ini mengaku sempat gelagapan.
Niat baik menyelamatkan sang gadis remaja jadi satu-satunya yang mendorongnya melakukan aksi berbahaya itu. &ldquo;Ndak sempat mengukur kemampuan, mikir masih muda jak. Bisa berenang, pernah diajarkan menolong orang di perairan juga dari Basarnas,&rdquo; ungkapnya.
Basri tak menyangka arus sungai di bawah Jembatan Melawi ini ternyata amat deras. &ldquo;Arus sungai lebih deras,&rdquo; katanya.
Setelah ikut terjun dari jembatan, anggota Polres Sintang yang saat ini bertugas di satuan Sat Tahti ini langsung berenang mengejar korban yang belakangan diketahui berinisial OV itu. OV yang sudah terseret arus dangan jarak sekitar 15 meter itu dikejarnya.
Tubuh OV berhasil didekap, namun gadis remaja yang nekat melompat ke sungai itu berontak. Akibatnya, Brigadir Ya Basri jadi kian kesulitan saat mencoba menarik tubuh korban ke tepian sungai untuk diselamatkan.
Lantaran OV melawan dan berontak, ia memutuskan melepaskan tubuh OV. Hal ini karena ia berpikir menyelamatkan orang di atas permukaan air akan menjadi sesuatu yang berbahaya apabila yang ditolong memberontak. Dua-duanya bisa tenggelam.
&ldquo;Saya lepaskan. Dia timbul lagi. Saya raih lagi. Dia berontak lagi kemudian lepas. Saya sampai kehabisan tenaga,&rdquo; ungkap Basri.
Dua kali mendapatkan perlawanan, tenaga Brigadir Ya Basri terkuras habis juga. Pandangannya mulai gelap. Entah sudah berapa banyak dia telan air sungai berwarna kecolkatan itu.
&ldquo;Banyak minum air. Rasanya gelap, kayak kita tu pergi ke rumah hantu, asli merinding bulu saya, pikiran saya sudah gak karuan,&rdquo; cerita Brigadir Ya Basri mengingat detik-detik menegangkan bertaruh nyawa.
Antara menyelamatkan nyawa seseorang yang tak dikenalnya, dengan menyelamatkan nyawanya sendiri. Perlahan dia mengatur strategi demi menyemalatkan nyawa si gadis nekat itu.
Ia memutuskan menanggalkan baju koko dan celana panjang yang dikanakannya. Tujuannya tak lain supaya mudah bergerak dan bermanuver saat di tengah arus deras sungai, serta memudahkan bernapas.
Ditengah kepanikan dan setengah sadar, Basri berupaya tetap mengambang di atas air sembari berteriak meminta pertolongan warga yang terlihat berkerumun di atas jembatan.
Sementara, Basri juga tetap mengawasi dan menjaga jarak korban agar tidak terpaut jauh darinya. &ldquo;Setelah saya lepaskan, dia timbul lagi. Tangannya ke atas, tampak kepalanya. Saya teriak minta tolong. Sebenarnya banyak sampan tepi sungai tapi pada digembok,&rdquo; kata Basri.
Cukup jauh tubuh Basri dan OV terseret arus sungai Melawi. Diperkirakan lebih dari satu kilometer jauhnya dari jembatan.
Sekitar 20 menit situasi menegangkan dua nyawa mengapung di sungai sebelum datang bantuan dari seorang warga bernama Sumaji dengan sampannya.
&ldquo;Untung ada sampan, jauh juga tuh. Saya nunggu sampan 15-20 menit,&rdquo; ujarnya.
Brigadir Ya Basri memutuskan naik terlebih dahulu ke atas sampan. Kemudian menarik tangan korban berdua dengan Sumaji. OV sudah tak sadarkan diri. Lemas.
Dengan sisa tenaga yang ada, Basri mengangkat tubuh OV agar sadarkan diri.
&ldquo;Saya juga lemes. Setelah sampai pinggir sungai, warga yang bantu angkat korban,"
"Saya duduk, terus ganti pakaian dinas. Baju koko hanyut,&rdquo; katanya.
Setelah apa yang dilakukannya bertaruh nyawa menolong korban percobaan bunuh diri, Basri merasa masih tak percaya dengan aksi nekadnya ikut mencebur ke sungai.
Namun pria asal Desa Raja, Kabupaten Landak ini bersyukur, aksi beraninya itu berhasil membuat korban terselamatkan.
&ldquo;Saya senang dia selamat,&rdquo; katanya bersyukur.
Belakangan akhirnya dikethui motif aksi nekat sang gadis menceburkan diri ke sungai yang berarus deras. Persoalan asmara diduga menjadi pemicunya.
Kini TN, pacar OV korban percobaan bunuh diri yang lompat dari jembatan Melawi ditetapkan tersangka oleh Satreskrim Polres Sintang. Tersangka diduga telah melakukan tindak pidana persetubuhan di bawah umur. Diketahui, tersangka masih berstatus pelajar SMA Kelas X.

Viral! Detik-detik Brigadir Ya Basri Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Gadis yang Lompat dari Jembatan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi