JAKARTA, REQnews - Kasus penganiayaan siswi SMPN 17 Pontianak, Audrey memasuki babak baru. Polisi telah menetapkan 3 orang tersangka dari 12 siswa SMA yang diduga turut ikut terlibat dalam kasus kekerasan terhadap anak itu.
 Kasus yang bermula dari media sosial (medsos) ini pun bermula dari ekcok antara Audrey dengan para pelaku dengan saling ejek di media sosial. Salah satu pelajar berinisial Ec alias NNA (17) mengakui perkelahian dimulai dari dirinya dengan A karena kekesalannya terhadap korban yang sering mem-bully dirinya di medsos.&nbsp; Keduanya pun lantas janjian bertemu di tepi Sungai Kapuas pada Sabtu (30/3/2019). "Tetapi Jumat siang Aud menghubungi saya dan mengajak menyelesaikan masalah kami saat itu juga," Ec menjelaskan.&nbsp; Audrey datang bersama saudara sepupunya berinisial Pp dengan menumpangi sepeda motor. Di tepi Kapuas, mereka beradu mulut hingga berkelahi.&nbsp; Ec menyebut perkelahian berlanjut ke Taman Akcaya yang jaraknya sekitar 500 meter dari tepi Kapuas. Di sana Audrey berkelahi lagi dengan Ar dan Ll. Ec menyebut tak ada pengeroyokan, yang ada duel satu per satu.&nbsp; Audrey kemudian dikejar Ec. Saat sedang mengejar korban, Ec bertemu Ar di Jalan Uray Bawadi. Ar kemudian diajak mengejar Aud, dan mereka bertemu korban di Taman Akcaya. Kemudian Aud berkelahi dengan Ar. Setelah selesai berkelahi dengan Aud, Ll datang dan berkelahi lagi dengan Aud di lokasi yang sama.&nbsp; Banyak netizen yang menceritakan kelamin korban ditusuk agar tak perawan sehingga menyebabkan memar. Polisi pun menyelidiki kasus. Sebanyak sembilan orang saksi diperiksa termasuk saksi korban dan saksi pelapor, yakni ibu korban. Dalam kasus tersebut, korban juga sudah diambil visumnya.&nbsp; Hasil visum menunjukkan kepala korban tidak bengkak dan tidak ada benjolan. Tidak ada memar di mata dan penglihatan normal. Anwar mengatakan, dari pengakuan korban, terduga pelaku sempat menekan alat kelamin korban. Berdasarkan hasil visum, tidak ada bekas luka di alat kelamin.&nbsp; Visum dilakukan sepekan setelah dugaan pengeroyokan terjadi di rumah sakit tempat A dirawat. Hasil visum dipaparkan oleh Kapolresta Pontianak Kombes M Anwar Nasir dalam jumpa pers di Pontianak, Rabu (10/4/2019)&nbsp; Terkait kasus ini, Polresta Pontianak sudah melakukan visum terhadap korban dan menetapkan tiga tersangka pelaku, yakni L, TPP, dan NNA&nbsp; "Tetapi fakta yang ada itu menjambak rambut, mendorong sampai terjatuh, memiting, dan melempar sandal. Itu ada dilakukan dan tidak ada tindakan melukai alat kelamin," kata Anwar Nasir.&nbsp; Usai ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya ini dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Ketiga tersangka terancam mendapatkan hukuman 3,5 tahun penjara dengan dijerat dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.&nbsp; Namun, sesuai dengan UU Nomor 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dilakukan diversi atau pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.&nbsp; Ketiga tersangka penganiayaan terhadap Audrey, menyampaikan permohonan maaf kepada korban, pihak keluarga, serta masyarakat luas. Mereka juga menyatakan menyesal.&nbsp; "Kami menyesal dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, pihak keluarga, dan masyarakat umum," kata salah seorang tersangka. (RYN)

Kumpulan Fakta Baru Kasus Audrey, Mulai Kelamin Tidak Rusak Hingga Pelaku Minta Maaf

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi