TOKYO, REQnews - Beragam bantuan datang dari pemerintah di tengah-tengah pandemi corona (COVID-19) saat ini, salah satunya adalah dengan memberi <a href="https://www.reqnews.com/search?q=masker">masker</a>. Masker kini menjadi barang yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tak hanya sekedar memberi, kualitas barang haruslah diperhatikan. Jangan sampai warga 'teriak' gara-gara bantuan malah diberikan sembarangan.
Seperti misalnya di Jepang, penduduknya mengeluhkan masker gratis bantuan dari pemerintah untuk menekan penularan virus Corona COVID-19. Masker tersebut dilaporkan kotor dan penuh kutu.
Dikutip dari laman Asia One, Rabu 22 April 2020, pemerintah setempat berencana untuk mendistribusikan sekitar 10 juta masker untuk ibu hamil sejak Selasa pekan lalu.
BACA JUGA:&nbsp;<a href="https://www.reqnews.com/the-other-side/15386/polisi-tenggak-minuman-saat-masih-pakai-masker-netizen-aya-aya-wae">Polisi Tenggak Minuman saat Masih Pakai Masker, Netizen: Aya Aya Wae!</a>
Kementerian Kesehatan Jepang membenarkan sebagian masker bantuan yang dibagikan untuk penduduk dalam kondisi kotor, penuh kutu, hingga terdapat rambut manusia.
Laporan tersebut sudah ada sejak Kamis pekan lalu. Sejumlah penduduk keluhkan soal masker bantuan yang mereka terima dalam kondisi buruk.
Pada Jumat 17 April 2020, sebanyak 1.901 masker bantuan pemerintah Jepang di 80 kota dilaporkan bermasalah. Dari data Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial Jepang, sebagian besar masker yang mempunyai bercak noda diterima oleh para wanita hamil.
Sedangkan masker yang dikirim ke sekolah penuh dengan kutu. Pemerintah Jepang menyatakan akan mengganti masker-masker tersebut.
Masker menjadi barang paling diburu di tengah wabah virus corona. Apalagi setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk menggunakan masker untuk menekan penularan virus corona.

Warga 'Teriak' Masker Bantuan Pemerintah Kotor dan Penuh Kutu

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi