JAKARTA, REQnews -&nbsp;Husen Mahmud alias Ucen, seorang buruh di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) diamankan Polda Maluku Utara pada 12 Mei 2020 dinihari pukul 03.00 WIT.
Ucen ditangkap karena kritis dan diduga berperan sebagai orator dalam aksi <a href="https://www.reqnews.com/search?q=hari+buruh">1 Mei</a> 2020 di lokasi pabrik yang berujung pada pengrusakan fasilitas. Kemudian, polisi menetapkan Ucen sebagai tersangka.
Buruh yang lantang menyuarakan kebenaran itu dikenakan Pasal 160 Sub Pasal 170 Sub Pasal 406 Jo Pasal 55 ayat ke 1 KUHP. Selain Ucen, 13 buruh PT IWIP juga diamankan polisi.
<iframe src="https://www.instagram.com/p/CAHcN7-l-OW/embed/captioned/?cr=1&amp;v=12&amp;wp=594&amp;rd=https%3A%2F%2Fadm.reqnews.com&amp;rp=%2Fnews%2Fadd#%7B%22ci%22%3A0%2C%22os%22%3A710729.2550001293%2C%22ls%22%3A710706.5799999982%2C%22le%22%3A710710.1050000638%7D" style="background: white; max-width: 540px; width: calc(100% - 2px); border-radius: 3px; border: 1px solid #dbdbdb; box-shadow: none; display: block; margin: 0px 0px 12px; min-width: 326px; padding: 0px;" height="1141" scrolling="no" frameborder="0" data-instgrm-payload-id="instagram-media-payload-0"></iframe>

<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>

Dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional 2020 di kawasan pabrik PT IWIP, para buruh menuntut agar pihak perusahaan menolak RUU Cipta Kerja, menolak PHK, memenuhi hak maternitas buruh perempuan, pemenuhan K3, hingga lockdown pabrik selama masa pandemi dengan membayar upah pekerja.
Para buruh juga menuntut penghentian karantina karyawan di bandara, pemberlakuan 8 jam kerja, menghentikan diskriminasi pekerja lokal, kriminalisasi buruh, PHK berkedok jeda dan memberhentikan Kepala HRD.
Menanggapi penangkapan tersebut, Lokataru Foundation menuntut agar Ucen&nbsp;segera dibebaskan, dilepas dari delik penghasutan, karena orasi adalah hak ekspresi setiap orang yang tak boleh dilanggar negara secara sembarangan.
Mengutip dari akun Instagram Lokataru, dalam kasus ini, polisi telah sewenang-wenang gunakan kekuasaan hukum untuk berpihak pada perusahaan asing.
"Pemidanaan terhadap Ucen adalah bentuk balas dendam perusahaan lewat tangan polisi, karena kritis dan berani mengkritik kebijakan diskriminatif perusahaan terhadap buruh lokal," kata Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar.
&nbsp;

Karena Kritis, Ucen Sang Orator Aksi 1 Mei Ditangkap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi