JAKARTA, REQnews -&nbsp;Presiden <a href="https://www.reqnews.com/search?q=jokowi">Joko Widodo</a> terus menggembar-gemborkan penerapan 'new normal' atau normal baru bagi kehidupan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Namun, tanpa sadar, ada bahaya mengerikan mengintai di balik gagasan tersebut.
Menurut Psikolog Klinis Dian Selaras Layanan Psikologi Bali, Ida Ayu Saraswati Indraharsani, kehidupan normal baru yang akan menjadi proses adaptasi masyarakat ternyata bisa berpengaruh pada masalah kesehatan mental.
"Ketika tak terbiasa dengan kondisi baru, itu menimbulkan stres. Dalam penerimaan new normal itu memungkinkan seseorang menolak beradaptasi, yang akhirnya jadi stres," kata Saraswati di Denpasar, Senin 25 Mei 2020.
Ia menyebut, proses adaptasi new normal ini pastinya tak akan mudah berjalan. Tidak menutup kemungkinan, akan muncul penolakan dalam menjalankan kebiasaan baru tersebut.
Saraswati meyakini, setiap orang pasti akan menjalani proses adaptasi yang berbeda-beda, tergantung kemampuan individu menerima situasi. Ada yang mudah, ada juga yang lambat, hal itu tak bisa dipungkiri.
Lebih rinci ia menjelaskan, kesehatan mental adalah kondisi yang baik tentang pikiran, perasaan, dan perilaku sehingga seseorang mampu untuk menjalani suatu situasi dan mengoptimalkan kapasitas diri yang dimiliki.
Kesehatan mental bukan sekadar kejiwaannya normal atau tidak, melainkan tentang kemampuan berpikir yang rasional, untuk mengekspresikan emosi yang dirasa dan berperilaku tepat dengan kondisi yang hadapi.
"Tidak mudah melihat definisi kesehatan mental karena kasat mata, tidak seperti kesehatan fisik yang bisa terlihat langsung, tapi sama kayak orang sakit, fisik yang butuh waktu untuk sembuh, begitu juga kesehatan mental," ujarnya.
&nbsp;

Ini Dampak Buruk di Balik Penerapan New Normal ala Jokowi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi