JAKARTA, REQnews -&nbsp;Tuntutan 1 tahun penjara yang dijatuhkan jaksa terhadap Rahmat Kadir, pelaku penyerangan dan penyiraman air keras ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan memicu amarah rakyat Indonesia.
Selain rendah, rakyat juga menilai tuntutan ini seperti permainan, dan menyebut, hukum di Indonesia bagaikan panggung sandiwara.
Seperti diketahui, tuntutan 1 tahun penjara itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Patoni dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis 11 Juni 2020.
Jaksa Patoni saat membacakan surat tuntutan menyebut, bahwa Rahmat Kadir tak sengaja menyiramkan air keras ke wajah Novel, hingga salah satu mata penyidik KPK itu kini buta permanen.
Hal inilah yang semakin menyulut amarah rakyat, karena menganggap tuntutan 1 tahun dengan alasan ketidaksengajaan itu mencederai hukum di Tanah Air.
Seperti dilihat dari akun Instagram @fakta.indo, Kamis 11 Juni, netizen berkomentar keras menanggapi rendahnya tuntutan terhadap Rahmat Kadir.
"Ini lah hukum di negri ini hakim dan jaksa seperti pelawak," tulis akun @ali_asadullah12.
"Pantasan aja Negara Kita ini miskin. Dan tidak bisa maju seperti negara lain..Saya akui negara kita ini banyak orang pintar...tapi sayang Yg Jujur cuma 5%," tulis akun @mijisaitama93.
"Coba pak novel balik siram pakai air keras tuh pelaku, kalau ditanya bilang aja ga sengaja itu tumpah!" tulis akun @achmadshrf_.
"PALA BAPAK KAU TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN," tulis akun @rp.bima.
"Gantian siram air keras aja sekalian biar adil, itu dia cacat permanen loh, ngk sengaja ?" tulis akun @rifkyfahri.
&nbsp;

Rakyat Mengutuk Tuntutan 1 Tahun Bui untuk Penyerang Novel

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi