JAKARTA, REQnews - Perilaku anak satu ini benar-benar tidak terpuji. Keranjingan bermain PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile membuat nekat menguras tabungan kesehatan ayahnya hingga ratusan juta rupiah.
Total, uang yang dihabiskan remaja laki-laki berusia 17 tahun asal India sebesar 1,6 juta rupee atau sekitar Rp 307 juta l. Uang itu dihabiskan untuk membeli item dalam aplikasi, seperti artileri, tiket untuk turnamen, dan perlengkapan lainnya selama sebulan.
Parahnya lagi, uang itu ternyata dana tabungan untuk pengobatan ayahnya. Mengutip&nbsp;The Tribune, Kamis 16 Juli 2020,&nbsp;remaja&nbsp;yang tinggal di Khagar, India tersebut mengelabui dengan meminjam ponsel milik ayahnya untuk dipakai belajar&nbsp;online&nbsp;selama satu bulan.
Namun faktanya, ia justru memakainya untuk bermain PUBG Mobile. Sebabnya, remaja itu tahu bahwa rekening bank ayahnya terhubung dengan&nbsp;smartphone.
Apalagi di ponsel tersebut tersimpan transaksi online, detail rekening bank, dan detail kartu. Sehingga ia leluasa menggunakannya dengan mudah untuk beli item dalam aplikasi PUBG.
Untuk menutupi perbuatannya, semua proses transaksi PUBG Mobile dihapus dari ponsel tersebut. Alhasil, segala transaksi yang terjadi selama sebulan itu tidak diketahui sang ayah.
Transaksi baru diketahui setelah mendapatkan laporan dari bank. Parahnya, anak itu juga menghabiskan tabungan di rekening ibunya dan miliknya sendiri. Sang anak mencoba mengelabui dengan melakukan trik transfer antar tiga rekening, agar orang tuanya tidak curiga dengan saldo akun banknya.
"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan ia memindahkan sejumlah uang dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo nihil. Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan ibunya tidak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," kata sang ayah mengutip&nbsp;India Today.
Sang ayah mengatakan bahwa ia memiliki penyakit dan sejumlah besar uang disimpan dalam tabungan itu untuk perawatannya. Pun ia menambahkan, masa depan benar-benar tidak ada harapan, karena uang untuk situasi darurat, perawatan kesehatan, dan pendidikan sudah habis.
Setelah kejadian yang mengejutkan itu, sang ayah menyuruh anaknya itu bekerja di bengkel skuter. Kemudian, dia tidak lagi memberikan anaknya&nbsp;smartphone&nbsp;bahkan untuk belajar&nbsp;online&nbsp;sekalipun.
"Saya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan memberinya ponsel, bahkan untuk belajar. Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang. Saya sekarang putus asa sebagian uang tabungan diselamatkan untuk masa depan anak saya," kata dia.

Durhaka! Demi PUBG, Remaja Ini Tega Rampok Tabungan Kesehatan Ayahnya Hingga Rp 307 Juta

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi