JAKARTA, REQnews - Instansi Polri tampaknya perlu melakukan evaluasi reformasi birokrasi, khususnya pengawasan dan pencegahan tindak pidana korupsi di internalnya. Meski banyak yang bilang mustahil itu dilakukan, setidaknya perlu political dan good will juga dari pemerintah, khususnya Kapolri.
Kasus pembuatan surat jalan dan penghapusan red notice Djoko Tjandra pun menambah deretan panjang, personel Korps Bhayangkara yang terjerat kasus rasuah. Parahnya, kasus tersebut mayoritas dilakukan perwira tinggi Polri, yang seharusnya memberikan contoh positif bagi para anggota di bawahnya atau personel yang pangkatnya lebih rendah dari mereka.
Namun tahukah kalian bahwa sebelum kasus ini, sudah banyak para petinggi korps baju cokelat yang terjerat kasus hukum. Tercatat ada sejumlah perwira bintang satu hingga bintang tiga yang rela melacurkan pangkatnya demi uang korupsi.
Berikut ini adalah beberapa nama yang dihimpun REQnews:
Brigjen Pol Samuel Ismoko (2005) Mantan Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim ini divonis 1 tahun 8 bulan penjara dalam kasus L/C fiktif BPD Bali kepada Bank BNI senilai Rp 1,3 triliun Pada 27 September 2005. Ia tak sendirian, penyidik yang bernama Kombes Pol Irman Santoso juga divonis 2 tahun 8 bulan dalam perkara yang sama.
Komjen Pol Suyitno Landung (2006) Eks Kabareskrim Komjen Pol Suyitno Landung divonis 1 tahun 6 bulan penjara terkait kasus pembobolan Bank BNI. Ia dijerat pidana pada 3 Juni 2005. Kala itu, Suyitno dinonaktifkan dari jabatan sebagai Kabareskrim dan hanya menyandang status Perwira Tinggi (Pati) Mabes Polri.
Brigjen Pol Edmon Ilyas (2011) Mantan Kapolda Lampung ini dianggap lalai karena mengganti pasal yang dikenakan kepada Gayus semasa ia menjabat Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Brigjen Edmon disidangkan oleh Majelis Etika Profesi Mabes Polri. Pada 28 Februari 2011, ia divonis tidak boleh bekerja lagi di lingkungan reskrim serta menyampaikan permintaan maaf kepada korps.
Brigjen Pol Raja Erizman (2011) Mantan Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Raja Erizman membuka pemblokiran rekening Rp 25 miliar milik Gayus Tambunan. Pada 11 Maret 2011, ia divonis membuat permintaan maaf dan dimutasi.&nbsp;
Komjen Pol Susno Duadji (2011) Pada Maret 2011, Susno divonis 3,5 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan karena terbukti menerima suap dari di PT Salma Arwana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat tahun 2008. Sebelumnya 24 November 2009, Kapolri Bambang Hendarso Danuri telah mencopot Susno dari jabatannya sebagai kabareskrim karena namanya disebut-sebut dalam konflik mafia hukum serta kasus &ldquo;cicak lawan buaya&rdquo;. Susno kini berstatus Pati Mabes Polri.
Irjen Pol Djoko Susilo dan Brigjen Pol Didik Purnomo (2012) Eks Gubernur Akademi Kepolisian Irjen Pol Djoko Susilo ini menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan simulator untuk ujian SIM. Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Brigjen Pol Didik Purnomo, pun ditetapkan sebagai tersangka kasus yang sama. Bahkan dua perwira menengah lainnya turut menjadi tersangka, yakni Ketua Panitia Pengadaan Proyek, AKBP Teddy Rusmawan, dan Bendahara Korlantas, Kompol Legimo
Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo (2020)
Prasetijo dan Napoleon kini menjadi tersangka kasus pembuatan surat jalan untuk Djoko Tjandra. Keduanya pun dicopot dari jabatannya, seperti Napoleon Bonaparte yang dilengserkan dari jabatan Kadivhubinter Polri, dan Prasetijo dicopot dari Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri.

9 Jenderal Polri yang Lacurkan Jabatan Demi Uang Korupsi, Ada Djoko Susilo dan Samuel Ismoko

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi