JAKARTA, REQnews - Hai gaes, kalian tahu gak jika sejarah mencatat tiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Pasti sudah tahu dong! Namun siapa sih sosok yang berpengaruh hingga lahirnya Hari Buku Nasional tersebut?Jawabannya adalah Presiden Megawati Soekarnoputri yang memerintahkan Menteri Pendidikan Kabinet Gotong Royong Bersama, yakni Abdul Malik Fajar untuk menggagas Hari Buku Nasional pada tahun 2002. Gagasan itu lahir sebagai jawaban pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Sebab fakta menyebutkan bahwa minat baca di Indonesia pada saat itu masih sangat rendah dibandingkan dengan Tiongkok. Di mana minat baca masyarakat Indonesia rata-rata hanya 18.000 judul buku per tahun. Sementara minat baca masyarakat Tiongkok rata-rata 140.000 judul buku per tahun. Kondisi itulah yang membuat Indonesia memiliki Hari Buku Nasional untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Data tersebut didukung pula dengan hasil survei BPS yang mencatat angka penduduk Indonesia di atas usia 15 tahun yang melek huruf pada 2010 mencapai 96,07 persen. Angka tersebut menjadikan penduduk tanah air berpotensi menjadi pembaca buku. Senada, Unesco pada 2012 mengkalkulasi bahwa angka minat baca Indonesia hanya 0,001 persen. Jika diumpamakan, dari 1000 orang hanya 1 orang saja yang rajin membaca. Dengan proyeksi total penduduk Indonesia di tahun 2018 berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) BPS mencapai 265 juta jiwa, maka ada 265 ribu orang yang punya minat baca tinggi. Tentu, angka tersebut jelas masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Diharapkan, dengan adanya peringatan Hari Buku Nasional, masyarakat Indonesia jadi lebih suka membaca sekaligus punya kepedulian terhadap minat baca. So, mari kita mendukung gerakan membaca buku di Indonesia ya gaes! (RYN)

Fakta Hari Buku Nasional, Digagas Megawati Hingga Minimnya Minat Baca Rakyat Indonesia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi