JAKARTA, REQnews - Enam tahun yang lalu, tepatnya 26 Maret 2015, seorang pemuda bernama Akseyna Ahad Dori (19) ditemukan meninggal di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Dugaan awal pihak kepolisian, mahasiswa Biologi Fakultas MIPA UI itu bunuh diri. Namun, Akseyna diketahui telah dibunuh, hingga saat ini pelaku pembunuhan belum terungkap identitasnya.
Jasad Akseyna ditemukan mengambang oleh seorang mahasiswa UI bernama Roni pada Kamis 26 Maret 2015, sekitar pukul 09.00 WIB di Danau Kenanga dengan tas yang berisi bebatuan.
Selama empat hari, Polresta Depok mengidentifikasi jasad yang telah rusak tersebut. Terungkap, identitas pemuda tersebut bernama Akseyna.
Identitasnya diketahui setelah pihak keluarga yang datang dari Yogyakarta mengenali bentuk hidung dari korban. Kesaksian diperkuat karena almarhum juga mengenakan pakaian dan sepatu pemberian orang tua saat meninggal.
"Saat pihak keluarga memeriksa jenazah korban, ada kemiripan fisik dari bentuk hidung korban. Selain itu, pakaian dan sepatu pemberian orangtua menambah keyakinan keluarga jika itu memang anaknya," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Agus Salim, Selasa 31 Maret 2015 lalu.&nbsp;
Bersama dengan ditemukannya jenazah itu, pihak kepolisian juga menemukan semacam surat wasiat. "Dugaan sementara bunuh diri. Kita menemukan semacam surat wasiat korban," katanya.
Surat itu berupa tulisan tangan yang ditulis dalam bahasa Inggris. "Tulisannya pakai bahasa Inggris. Intinya, korban enggak mau dicari dan permohonan maaf," kata dia.
Untuk menindaklanjuti penemuan surat itu, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) pun melakukan pemeriksaan. Pada 6 Mei 2015 pihak kepolisian mengatakan tulisan itu identik dengan tulisan Akseyna.
Namun belakangan, penyidik kemudian memanggil saksi ahli tulisan tangan atau grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi. Deborah menyatakan, surat wasiat itu bukan tulisan tangan Akseyna.
Misteri meninggalnya Akseyna diperkuat dari hasil visum, yang memuat kecurigaan tersebut. Korban diduga tidak sadarkan diri sebelum dicemplungkan ke danau.&nbsp;
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga menemukan paru-paru Akseyna berisi air dan pasir. Serta ada robekan di bagian tumit sepatu Akseyna.
Artinya, bukti tersebut memperkuat bahwa ada orang lain yang menyeret korban. Karena dari hasil visum juga memperlihatkan terdapat luka-luka yang tidak wajar ditemukan pada wajahnya.
"Luka fisik di wajah yang bersangkutan. Kalau bunuh diri harusnya mulus," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, yang saat itu menjabat pada Kamis 28 Mei 2015.
Namun, hingga kini kasus tersebut belum juga terungkap. Pihak kepolisian pun sempat membuka kembali penyidikan pada tahun 2020, hasilnya pun nihil.

Ingat Kasus Penemuan Jasad Akseyna di Danau UI? Kini Pelakunya Tak Kunjung Terungkap!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi