JAKARTA, REQnews - Seorang pria berinisial AM (50 tahun) baru-baru ini divonis 4 tahun penjara di PN Jaktim karena terbukti terlibat terorisme.
AM adalah pengikut ISIS asal Indonesia yang merupakan warga Kemang, Jakarta Selatan. Adanya kasus AM, membuktikan bahwa "serangan" ISIS di Indonesia itu nyata.
Dilansir dari website resmi MA, Rabu, 14 April 2021, vonis penjara pada AM tertuang dalam putusan PN Jaktim. Pria itu dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana terorisme karena bergabung dengan ISIS dan merekrut WNI yang mau bergabung dengan organisasi teroris dunia tersebut.
AM bukanlah orang sembarangan. Sosoknya dikenal pintar dan kaya raya. Namun entah apa yang membuat insinyur satu ini terpengaruh paham ISIS dan nekat bergabung organisasi teroris.
Bahkan tak main-main, AM sampai rela menjual rumah dan mobilnya seharga lebih dari Rp 6 miliar. Usai menjual segala asetnya, AM menetap beberapa tahun di Turki demi bergabung dengan ISIS di Suriah.
Kronologi bergabungnya AM sebagai pengikut ISIS dimulai sejak tahun 2007. Di tahun itu, AM mulai mengikuti pengajian garis keras di salah satu masjid di Jaksel.
Pada 2008, rumah AM mulai dipakai untuk pengajian kelompok teroris. Kemudian, 2014 ISIS dideklarasikan di Suriah. AM mulai tergerak bergabung.
Maret 2016, AM bersama istri dan dua anaknya berangkat ke Turki. Sebelum berangkat, AM menjual dua mobilnya dan laku Rp 160 juta. Tujuannya, yaitu bergabung dengan ISIS di Suriah.
Awalnya, mereka tinggal di apartemen yang dipesan lewat salah satu aplikasi. Mereka tinggal 1 bulan dengan visa turis dan setelahnya mengurus visa izin tinggal selama 1 tahun.
Agustus 2016, AM meminta seorang teman di Jakarta menjual rumahnya di Kemang seharga Rp 6 miliar. Uang itu kemudian ditransfer dan dipakai untuk membeli apartemen di daerah Sogutlucesme, Istambul, Turki.
AM berkali-kali mencoba menyeberang ke Suriah tetapi mengaku jalur belum aman sehingga mengurungkan niatnya.
Pada 13 Februari 2017, izin tinggal AM di Turki habis. Dia pulang ke Jakarta. Di Jakarta, AM membuat KTP baru dan membuka rekening bank.
Kemudian, 22 Februari 2017, AM kembali berangkat ke Turki. Sejak saat itu, AM memfungsikan apartemennya sebagai tempat singgah bagi WNI yang mau bergabung dengan ISIS.
Pada 23 November 2018, AM hendak pulang ke Indonesia. Namun, paspornya dicurigai pihak Imigrasi dan dia ditahan. Dan akhirnya, pada 30 November 2018 AM dan keluarganya dideportasi ke Indonesia.
Selanjutnya, 13 Maret 2020 AM ditangkap penyidik dan ditahan. Lalu di November 2020, AM mulai diadili di PN Jaktim.
Kemudian, 31 Maret 202, PN Jaktim memutuskan AM terbukti melakukan tindak pidana terorisme. Lalu di 12 April 2021, PN Jaktim melansir putusan tersebut.

Jadi Sorotan! Dikenal Cerdas dan Tajir, AM Rela Jual Rumahnya di Kemang Rp 6 M Demi Gabung ke ISIS

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi