PAPUA, REQnews - Kemunculan aliran sesat kembali menggegerkan publik Tanah Air. Kali ini adalah aliran sesat di Papua yang bernama Tim Doa Alfa Omega.
Aliran tersebut pun dibubarkan polisi karena diketahui melakukan sederet ritual tak logis bahkan menjurus ke tindakan asusila. Salah satunya ritual tanpa busana di tempat ibadah.
Markas aliran sesat Tim Doa Alfa Omega pun digarap aparat kepolisian dari Polres Supiori Papua. Sebelumnya, kelompok menyimpang ini diketahui melakukan aktivitas di Biak Barat, kemudian menyebarluaskannya hingga ke Kabupaten Supiori.
Kapolres Kapolres Supiori, AKBP Moh Darodjat Daimboa menjelaskan asal-usul Tim Doa Alfa Omega. Ia menyebutkan bahwa dulunya ada orang tua bernama Apus yang pernah melakukan ibadah di Kampung Kyamdori.
Apus berdoa di atas batu yang kini disembah oleh kelompok Tim Doa Alfa Omega. Apus sudah lama meninggal. Namun entah bagaimana, akhirnya muncul ajaran dikaitkan dengan sejarah batu tempat berdoa Apus.
Batu tersebut dianggap sebagai tempat Tuhan, sehingga pengikut Doa Alfa Omega sering melakukan ritual di batu tersebut.
Menurut informasi, ajaran ini melegalkan sejumlah tindakan menyimpang seperti persetubuhan di tempat ibadah Tim Doa Alfa Omega.
Di area tersebut, para pengikutnya sengaja membangun pondok-pondok yang diduga digunakan untuk melakukan persetubuhan.
Saat malam hari, mereka akan naik ke atas bukit berpasang-pasangan tanpa busana. Di atas bukit, mereka diperbolehkan kembali melakukan hubungan intim sampai pagi.
Jika tidak melakukan itu, mereka dianggap tidak menerima atau mengakui ajaran Tuhan. Gara-gara ritual ini, sejumlah pengikut aliran sesat tersebut dikabarkan hamil.
Hingga kini, pengikut Tim Doa Alfa dipekrirakan sudah mencapai sekitar 100 orang. Polisi pun masih terus mendalami kasus aliran sesat Doa Alfa Omega ini.

Sederet Fakta Ngeri Aliran Sesat Doa Alfa Omega yang Digarap Polisi, Ada Ritual Intim di Atas Bukit

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi