JAKARTA, REQnews - Eks Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain meninggal dunia pada Senin 10 Mei 2021, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
&nbsp;
Tengku Zul selama ini dikenal sebagai pendakwah atau ulama kontroversial, yang ceramahnya kerap dianggap keras.
Pada 2017 lalu, akibat dari ceramahnya yang menyinggung budaya suku Dayak di Kalimantan Barat, Tengku Zul pernah diadang dengan senjata tajam Mandau.
Kisah ini bermula, ketika pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Zul, mendarat di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada 12 Januari 2017 silam.
Di saat yang sama, ratusan warga yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak (DAD) Sintang, bergerak ke Bandara Susilo untuk menjemput Ketua DAD Kalimantan Barat, Cornelis.
Ternyata, setibanya di bandara, mereka mendengar kabar kedatangan Zul. Kemudian, kelompok DAD ini menerobos pengamanan bandara, dan menunggu tibanya rombongan Zul.
Kemudian, rombongan Zul mendarat. Belum sempat keluar dari pesawat, Zul sudah ditunggu oleh ratusan orang dari DAD, yang berseragam adat, dilengkapi dengan senjata Mandau.
&nbsp;
Mereka menolak keras kedatangan Zul, sembari mengangkat Mandau. Ulama kontroversial tersebut dianggap telah melecehkan kebudayaan Dayak, dan berpotensi merusak kedamaian di Sintang melalui ceramah-ceramahnya.
Ya, wajar saya masyarakat Dayak marah besar. Zul dalam ceramahnya pernah mengatakan orang-orang Suku Dayak terlahir kafir, tidak pantas masuk surga dan lebih buruk dari binatang.
Menurut koordinator aksi penolakan tersebut, Andreas, warga Dayak Sintang sama sekali tidak punya masalah dan tidak membenci MUI. Namun, untuk Zul, adalah sebuah pengecualian.
Video aksi penolakan Zul oleh warga Dayak, sempat viral di media sosial pada 2017 lalu. Banyak netizen mendukung warga Dayak, yang sudah habis-habisan dihina oleh Tengku Zul.
Karena diadang dengan Mandau dan ditolak keras, rombongan Zul akhirnya kabur. Mereka terbang kembali dan bergerak menuju Pontianak.

Tengku Zulkarnain, Ulama Kontroversial yang Ciut Diadang Mandau Dayak

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi