KARAWANG, REQNews - Setidaknya 2 karyawan PT Karawang Prima Sejahtera Steel (KPSS) mengalami pendarahan hebat di hidung usai menjalani swab test mandiri yang dilakukan perusahaan tanpa bantuan tim medis.
Kejadian berawal saat para karyawan KPSS kabarnya dipaksa oleh bos perusahaan asal Cina bernama Mr. Ayong dan Mr. Haoseng untuk menjalani swab pada Sabtu, 26 Juni 2021.
Pihak perusahaan lantas menginstruksikan HRD agar dilakukan swab mandiri terhadap para karyawan dan bagi yang tidak melakukan swab tidak diizinkan masuk kerja.
Namun yang mengejutkan, tes swab ini bukan dilakukan oleh tim medis sehingga berakibat fatal pada dua karyawan PT KPSS hingga mengalami pendarahan hebat di bagian hidung.
Menurut info yang beredar, dua pimpinan perusahaan ini melakukan tes swab dengan cara memaksa.
Humas PT KPSS, Yudio, pun tak membantah perihal kejadian ini. Menurut Yudio, swab mandiri yang mengakibatkan beberapa karyawan mengalami pendarahan di hidung itu memang benar terjadi.
Namun pihaknya enggan merinci hal tersebut lebih jauh dan menyarankan para wartawan bertemu dengan pihak Satgas Covid-19 Kecamatan Pangkalan untuk mendapat informasi lengkapnya.
"Tadi sudah datang dari Satgas dan kita sepakat untuk melakukan tes swab ulang oleh tenaga medis yang benar," kata Yudio, dikutip dari Pojokkarawang.com, Selasa, 29 Juni 2021.
Sementara itu, Sekretaris Desa Taman Mekar, Asep Supriatna membenarkan bahwa dua warganya telah menjadi korban akibat swab mandiri oleh perusahaan.
"Iya warga kita dan mereka karyawan PT KPSS," kata Asep.
Lebih lanjut kata Asep, atas kejadian itu pemerintah desa bersama Satgas Covid-19 Kecamatan Pangkalan sudah menemui pihak perusahaan.
Hasilnya, dibuatlah kesepatakan untuk dilakukan tes swab ulang oleh pihak medis dari Puskesmas Kecamatan Pangkalan terhadap seluruh karyawan.

Ngeri! 2 Karyawan Pendarahan Hebat Usai Dipaksa Swab Mandiri oleh Perusahaannya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi