JAKARTA, REQnews - Jagat maya dihebohkan dengan viralnya aksi ngamuk calon penumpang Lion Air gara-gara surat keterangan hasil PCR-nya dinyatakan hangus setelah jadwal penerbangan ditunda.
Calon penumpang Lion Air yang ngamuk itu diketahui bernama Ferdinando Seferi dan Hilda Puranma Janiarti yang berencana terbang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali dengan tujuan Bandara Hassanudin, Makassar.
Keduanya naik pitam setelah jadwal penerbangan mereka mendadak ditunda dan di-reschedule oleh pihak maskapai Lion Air.
Kedua calon penumpang Lion Air tersebut mengaku telah mengantongi bukti hasil test Swab PCR dengan hasil negatif. Bahkan keduanya juga telah tiba di terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai Tuban, Kuta, Badung.
Namun, tiba-tiba, pihak maskapai Lion Air memberikan informasi mendadak terkait penundaan penerbangan dengan alasan PPKM diperpanjang. Padahal, surat PCR hanya berlaku 2&times;24 jam setelah diterbitkan.
"Keberangkatan saya semestinya tanggal 26 hari ini. Ada dua orang dengan jam keberangkatan pukul 14.10 WITA dari Bali ke Makassar. Sampai di bandara tiba-tiba ditunda besok. Padahal PCR berlaku sampai 26 Juli pukul 20.00 WITA," kata Ferdinando, dikutip Selasa, 27 Juli 2021.
Ferdinando lantas meminta solusi dari pihak maskapai. Ia meminta jalan keluar terkait batas masa berlaku test PCR.
"Saya minta solusinya, bahwa saya minta bagaimana solusi terbaik persoalan ini," ujarnya.
Ia pun mengaku banyak calon penumpang protes karena PCR habis masa berlakunya gara-gara jadwal penerbangan ditunda.
"Saya minta solusi pihak Lion Air perpanjangan PCR karena alasannya urus tiket. Banyak warga yang meminta solusi, biayanya mahal Rp 900 ribu dan keluarnya lama satu hari. Kalau Rp 1.200.000 keluar 5 jam. Ada dua harga hasil yang sama beda waktu saja," jelas Ferdinando.
Namun, Ferdinando mengaku tidak mendapat solusi dari pihak maskapai Lion Air meski sudah mengajukan protes.
Menanggapi persoalan ini, pengakuan berbeda justru datang dari pihak PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Pihak Angkasa Pura mengungkap fakta mengejutkan terkait calon penumpang Lion Air yang ngamuk tersebut.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira menjelaskan, penerbangan memang di-reschedule karena ada perpanjangan PPKM Darurat.
Lebih lanjut ia mengatakan, petugas maskapai Lion Air telah meminta dokumen PCR dari calon penumpang tersebut untuk dilakukan pengecekan tanggal.
Namun saat hendak dilakukan pengecekan, kata Taufan, calon penumpang itu malah keberatan dan tidak memberikan dokumen PCR-nya.
"Dokumen PCR dihitung 2&times;24 jam dari surat keterangan hasil terbit. Nah calon penumpang tidak memberikan dokumen PCR-nya tersebut," terang Taufan.
Yang mengejutkan lagi, kata Taufan, pria yang sempat marah-marah di bandara itu ternyata bukan calon penumpang.
"Yang marah-marah tersebut bukan calon penumpang yang dimaksud, tetapi keluarganya," katanya.
Taufan pun menjelaskan bahwa pihak bandara telah membuat kebijakan dengan pemberian kelonggaran.
"Ada kebijakan bahwa terhadap penerbangan di-reschedule karena alasan operasional dan tidak lebih dari satu hari, maka hasil PCR yang masa berakhirnya hari ini dapat digunakan untuk esok hari yaitu hari ini (27 Juli)," tandasnya.

Bikin Heboh! Beda Pengakuan Angkasa Pura vs Penumpang Lion Air Ngamuk, Duh! Mana yang Benar Nih?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi