JAKARTA, REQnews - Mantan jaksa Pinangki Sirna Malasari akhirnya resmi dijebloskan ke sel tahanan Lapas Kelas II A Tangerang.
Itu dilakukan setelah hampir sebulan kasusnya inkrah, hingga akhirnya dieksekusi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Senin 2 Agustus 2021, sekitar 14.00 WIB.
Kejari pun membagikan foto saat Pinangki dieksekusi. Yuk kita intip potret Pinangki saat sidang perdana hingga dieksekusi ke Lapas Wanita Tangerang. Kira-kira cantikan yang mana ya?
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/ccfd8ffae73a1394243de815e77279fc.png" border="0" />
Dalam foto saat dieksekusi, terlihat penampilan mantan Kepala Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi II pada Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung itu tampak memakai rompi tahanan Kejaksaan berwarna merah muda. Ia terlihat tak mengenakan jilbab seperti sebelumnya saat persidangan di pengadilan Tipikor Jakarta.
Sebelumnya, mulai dari proses hukum hingga penahanan mantan jaksa itu belum mengenakan jilbab. Namun, saat sidang perdana di Pengadilan Tipikor ia baru terlihat mengenakannya.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/5041c1ebe4be0e51c35dc4860cd1dd03.png" border="0" />
Dari banyaknya foto yang beredar, dalam sidang perdana ia mengenakan jilbab berwarna merah muda yang dipadukan dengan gamis senada.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/10b72d3210d6523cb3ed8fc77b374dde.png" border="0" />
Bahkan ia pernah memakai jilbab syar'i warna hitam dengan gamis panjang yang senada. Pinangki juga mengenakan sarung tangan berwarna hitam yang membuat ootretnya menjadi sorotan.
Diketahui, mantan jaksa itu sebelumnya terlibat dalam tiga kejahatan, seperti kasus dugaan suap USD 500 ribu. Suap itu berasal dari Djoko Tjandra yang merupakan buronan Kejaksaan Agung.
Suap tersebut bertujuan agar Jaksa Pinangki membantu mengurus perkara hukum Djoko Tjandra. Kemudian ia melakukan pencucian uang serta pemufakatan jahat untuk menyuap pejabat Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung.
Hakim pengadilan Tipikor Jakarta memvonis dirinya 10 tahun penjara, jauh lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum yakni 4 tahun penjara. Tetapi, hukuman itu dipotong setelah Pengadilan Tinggi DKI mengabulkan banding dan memangkas hukuman menjadi empat tahun penjara.
Hal itu pun mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, hingga publik pun mengharapkan agar jaksa melakukan banding. Namun, Kejaksaan Agung menilai jika vonis tersebut telah sesuai dan memenuhi tuntutan, sehingga kasasi tak dilakukan.
Setelah putusan tersebut, Pinangki tak langsung dieksekusi. Kejaksaan beralasan mereka masih memastikan Jaksa Pinangki tidak mengajukan kasasi.
Selain itu, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Riono Budi Santoso menyampaikan karena kejaksaan tengah banyak kerjaan. Menurut Riono, beberapa pekan terakhir korps Adhyaksa tengah sibuk mengurus perkara lain. Tetapi, ia tak menjelaskan kesibukan yang tengah dikerjakan para Jaksa.
Alasan pihak Kejaksaan itu kemudian membuat geram Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. Ia menyebut alasan Kejaksaan itu tidak logis.&nbsp;
Boyamin pun mengancam akan melaporkan Kejaksaan ke Jamwas, Komjak, hingga DPR RI jika tak kunjung melakukan eksekusi kepada Pinangki.
Setelah ramai sorotan terhadap Pinangki yang tak kunjung dieksekusi itu, pihak Kajari Jakarta Pusat akhirnya mengeksekusi kolega mereka itu berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Nomor Print-539/M.1.10/Fu.1/07/2021 tanggal 30 Juli 2021.
Pinangki akan menjalani tahanan selama 4 tahun penjara sebagaimana vonis Pengadilan Tinggi DKI, dikurang masa tahanan yang selama ini ia jalani.

Viral Foto Jaksa Pinangki, dari Pakai Jilbab hingga Lepas Jilbab, Cantik Mana?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi