TANGERANG, REQnews - DPRD Kota Tangerang tengah jadi sorotan publik dan menuai kritikan dari banyak pihak gara-gara anggaran fantastis yang mereka tetapkan untuk pembuatan baju dinas yang disebut-sebut keluaran merek kenamaan Louis Vuitton.
Tak main-main, anggaran yang ditetapkan untuk proyek baju dinas tersebut mencapai Rp 675 juta. Diketahui jumlah anggaran tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang bernilai Rp 312,5 juta.
Rinciannya adalah Rp 675 juta untuk pengadaan bahan dan Rp 600 juta untuk ongkos jahit. Jadi, total Rp 1,275 miliar di mana Rp 675 juta merupakan pengadaan bahan dan Rp 600 juta ongkos jahit.
Kabarnya, pakaian dinas DPRD tersebut akan dibuat dalam dua setel. Selain Louis Vuitton, merek kelas atas lainnya juga akan digunakan sebagai materialnya.
Mulai dari Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL), masing-masing satu stel.
Jadi nantinya, satu anggota DPRD Kota Tangerang mendapat 5 stel baju yang artinya ada 250 stel pakaian. Harga tiap bahan pakaian adalah sekitar Rp 2,7 juta. Empat merk fashion ini diserahkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) ke Pokja ULP.
Persoalan anggaran fantastis untuk pakaian dinas ini lantas menuai polemik. Banyak pihak menyayangkan tindakan wakil rakyat di Kota Tangerang tersebut. Terlebih dilakukan di tengah himpitan ekonomi yang tengah melanda masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Rasanya, akan lebih bijak jika anggaran bernilai fantastis itu dialokasikan untuk hal-hal yang bersifat krusial dan bermanfaat langsung bagi masyarakat Kota Tangerang.
Misalnya saja, dialokasikan untuk membantu penyelesaian 3 masalah besar yang selama ini banyak dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat Tangerang. Yakni, masalah sistem transportasi, banjir dan sampah serta kemiskinan.
Terlebih untuk masalah kemiskinan. Untuk diketahui, angka kemiskinan di Kota Tangerang meningkat tajam pada 2 tahun terakhir. Dari 98.370 penduduk atau setara dengan 4,43% di tahun 2019 menjadi 118.220 penduduk atau setara dengan 5,22% di tahun 2020.
Tak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator keberhasilan pembangunan di Kota Tangerang pun menurun drastis dari 78,43 di tahun 2019 menjadi 78,25 di tahun 2020.
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Unfaedah! Anggaran Baju Dinas DPRD Rp 675 Juta, Mending Buat Atasi 3 Masalah Besar di Tangerang Ini

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi