JAKARTA, REQnews - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. dr Zubairi Djurban, Sp. PD membeberkan efek samping usai disuntik vaksin kosong.
Hal itu Prof Zubairi ungkapkan, menanggapi kasus suntik vaksin kosong yang dilakukan oleh salah seorang relawan tenaga kesehatan di Pluit, Jakarta Utara. Ia pun menekankan agar injeksi intramuskular atau otot, seperti pada vaksinasi Covid-19 harus dilakukan oleh tenaga profesional.
"Karena ada risiko yang menyertai. Kalau gelembung udara suntikan kosong itu masuk ke otot, kemungkinan bisa menyebabkan nyeri, tapi sedikit. Namun, tetap saja orang yang disuntik vaksin kosong ini harus dipantau," ujar Prof. Zubairi, dikutip dari akun Twitter pribadinya pada Kamis 12 Agustus 2021.
<blockquote class="twitter-tweet">
Menyuntik vaksin kosong di Pluit adalah peristiwa serius. Harus diselidiki dengan jelas mengapa relawan nakes itu melakukan suntikan palsu. Apakah kelelahan, atau kemungkinan motif lain, seperti penimbunan vaksin, atau memang sistem kontrolnya yang tidak jalan? &hellip;.......
&mdash; Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) <a href="https://twitter.com/ProfesorZubairi/status/1425146053435658242?ref_src=twsrc%5Etfw">August 10, 2021</a></blockquote>

<script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Menurutnya, sebaiknya mereka yang terlanjur disuntik agar melakukan pemeriksaan kembali, satua tau empat hari setelah disuntik vaksin kosong. "Meskipun kemungkinan dampaknya tidak akan terlalu buruk juga jika suntikan kosong itu masuk ke otot," kata dia.&nbsp;
Menurutnya agar lebih terang, peristiwa tersebut harus diselidiki dengan jelas. Dokter itu pun mempertanyakan apakah ada kemungkinan nakes kelelahan atau justru motif lain seperti penimbunan dosis vaksin.
"Saya penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari, ketika melakukan suntikan palsu. Yakni 599 orang. Jika proses satu penyuntikan adalah 5 menit, maka butuh 2.995 menit atau hampir 50 jam. Pasti nakesnya kelelahan melakukan 500-an suntikan hanya dalam satu hari," kata dia.&nbsp;
Ia menyebut ada yang perlu menjadi perhatian, apakah peristiwa itu hanya terjadi di satu tempat saja. Prof Zubairi kemudian menyarankan agar dilakukan pendataan orang-orang yang telah disuntik vaksin kosong. "Sehingga kita bisa tahu jumlah riil yang belum terproteksi vaksin," katanya.
Ia pun membagikan tips untuk memastikan apakah telah divaksinasi dengan benar atau tidak:
- Vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan penerima vaksin.
- Nakes menunjukkan dosis sebelum menyuntik.
- Jika memungkinkan, penerima vaksin harus melihat apakah nakes benar-benar memasukkan vaksin.
- Minta diperlihatkan jarum suntik kosong setelah penyuntikkan.

Kasus Nakes Suntikan Vaksin Kosong, Prof Zubairi Ungkap Dampaknya Bagi Kesehatan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi