JAKARTA, REQnews - Viral, seorang perempuan bernama&nbsp;Maria Trihartati membagikan ceritanya ketika merasa ditipu saat menjadi pemegang polis di tiga perusahaan asuransi.&nbsp;Bahkan ia membuat sebuah petisi agar Otoritas Jasa Keuangan (OKJ) lebih jeli lagi melakukan pengawasan terhadap agen asuransi.
"Saya biasa berdagang untuk kebutuhan mahasiswa. Tapi, pandemi datang, mahasiswa pergi. Saya tidak lagi memiliki pendapatan, warung saya tutup" kata Maria dikutip dari laman petisi, Selasa 12 Oktober 2021.
Saat itulah, ia kemudian teringat memiliki dana yang dititipkan di tiga perusahaan asuransi. "Saat itu, para agen perusahaan asuransi besar menawarkan produk asuransi ini sebagai investasi atau tabungan. Artinya,&nbsp;bisa saya cairkan&nbsp;saat kondisi ekonomi saya menurun seperti sekarang," katanya.
Namun, dirinya dibuat kaget lantaran uang yang setiap bulan ia simpan dan&nbsp;dijanjikan manfaatnya bisa terasa sampai puluhan tahun,&nbsp;hanya tersisa sebanyak 38 persen. "Para agen gak menjelaskan risiko ini sama sekali ketika mereka menawarkan produk," kata dia.
Ia pun merasa berat hati mengetahui uang yang disimpannya tersisa kurang dari 50 persen. Maria kemudian melakukan protes, namun tak ada perubahan dan memutuskan untuk menutup ketiga polisnya.
"Saya juga sudah mediasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK bilang, semua ketentuan sudah dituliskan di polis yang saya pegang. Ternyata,&nbsp;apa yang tertulis di polis asuransi dan yang disampaikan oleh agen asuransi berbeda," ujarnya.
Menurutnya, kejadian tersebut tak hanya dialami oleh dirinya. Namun di sebuah grup Facebook, ia menyebut&nbsp;terdapat banyak grup korban penipuan para agen asuransi ini dengan ribuan anggota.
"Setiap kali kami mengeluh kepada perusahaan, mereka menyalahkan agen, begitu juga sebaliknya. Padahal, mereka adalah agen perusahaan asuransi besar," lanjutnya.
Namun, menurutnya jika hanya mengeluh saja tak akan menyelesaikan masalah. "Karena itu saya mulai petisi ini agar&nbsp;OJK buat aturan yang bisa lindungi masyarakat dari &lsquo;tipuan&rsquo; agen asuransi dan mengatur agen asuransi lebih ketat," kata Maria.
Ia mengatakan bahwa pada&nbsp;Pasal 31 UU 40/2014 tentang Perasuransian mengatur agar agen tidak boleh memberi informasi menyesatkan tentang produk yang ditawarkan.
"Harusnya ada mekanisme untuk memastikan konsumen dapat informasi jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir, misalnya dengan rekaman atau metode lainnya," katanya.
Ia pun berharap agar uang yang sebelumnya disimpan bisa kembali. "Namun, yang terlebih penting, saya tidak ingin ada lebih banyak orang lagi yang mengalami kejadian yang sama dengan saya," ujarnya. "Mari suarakan bersama pada OJK agar dapat terjadi sebuah perubahan."
Hingga kini per Selasa 12 Oktober 2021, petisi yang dibuat oleh Maria sudah ditandatangani 19.392 orang.

Bikin Sedih, Begini Curahan Hati Maria Trihartati yang Merasa Ditipu Agen Asuransi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi