LUMAJANG, REQnews - Bencana erupsi Gunung Semeru meninggalkan banyak cerita duka dari para korban. Salah satu contohnya, kisah pilu yang dialami Mbok Um.
Wanita 55 tahun itu meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru. Warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo itu meregang nyawa usai diterjang awan panas Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.
Jasad Mbok Um ditemukan di jalan oleh tim SAR Gabungan, tidak jauh dari rumahnya.
Adik Mbok Um, Amin bercerita bahwa saat Semeru meletus, kakaknya itu sedang berada di dalam rumah. Rumah Mbok Um tak jauh dari rumah Amin, hanya berselang 3 rumah.
"Kita semua sama-sama cari hidup," kata Amin, dikutip Selasa, 7 Desember 2021.
Kala itu, Amin dan anak istrinya memilih bertahan di dalam rumah.
"Sembunyi di bawah kolong tempat tidur," lanjut Amin.
Sementara Mbok Um, katanya, tinggal sendiri di rumahnya.
"Kemungkinan lari, tapi tidak kuat," ujar Amin.
Terjangan awan panas disertai hujan api dan batu letusan Gunung Semeru itu juga merusak rumahnya. Kaca dan atap rumah pun langsung pecah. Sedangkan dinding rumah mau roboh.
Kemudian, Amin dan keluarga langsung berlari keluar rumah. Setelah guguran awan panas mulai mereda, barulah tim penyelamat melakukan penyisiran.
Saat penyisiran itulah, tim menemukan Mbok Um sudah tak meninggal dunia di jalan dekat rumahnya. Mbok Um ditemukan dengan luka melepuh di sekujur tubuh.
Jasad Mbok Um lantas dibawa ke RSUD dr Haryoto, Lumajang untuk dilakukan autopsi. Menurut Amin, Mbok Um memiliki satu anak. Namun sayang, hingga kini anak almarhumah belum bisa dihubungi.

Akhir Pilu Mbok Um, Sudah Lari Kencang Tapi Tak Selamat dari Terjangan Awan Panas Semeru

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi