JAKARTA, REQnews - Lebih dari tiga ribu orang telah menandatangani petisi yang digagas Masyarakat Adat Pargamanan Bintang Maria di platform Change.org. Petisi tersebut menyuarakan desakan agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelamatkan hutan kemenyan di Humbahas milik masyarakat adat setempat.
Pasalnya, Masyarakat Adat Pargamanan Bintang Maria mulai terancam kehilangan tanahnya lantaran 40 persen hutan kemenyan milik mereka telah diambil alih oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL) untuk menanam pohon Eucalyptus.
"Desa kami kebanjiran, sumber penghidupan kami hilang," tulis petisi tersebut, dikutip Sabtu, 22 Januari 2022.
"Ini karena 40% hutan kemenyan milik masyarakat diambil alih oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL) untuk tanam pohon Eucalyptus. Pohon Eucalyptus itu butuh banyak air buat tumbuh. Jadi persediaan air di desa kami dan sekitarnya jadi minim," lanjut petisi itu.
Bukan cuma itu, sejak PT Toba Pulp Lestari (TPL) menguasai konsesi 737 ha, masyarakat adat setempat juga mulai kehilangan pendapatan.
"Biasanya masyarakat bisa memanen 5 kilogram kemenyan dari 3 batang pohon saja. Tapi kali ini, perlu banyak batang pohon untuk bisa memanen kemenyan," demikian tertulis di petisi.
Padahal hutan itulah yang menjadi sumber pendapatan masyarakat untuk menopang kehidupan dan menyekolahkan anak-anak mereka.
"Karena itu kami meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) segera mengakui hutan adat Pargamanan Bintang Maria. Supaya hutan kemenyan milik Masyarakat Adat Pargamanan-Bintang Maria diakui oleh negara," tutup petisi itu.
Untuk ikut mendukung petisi tersebut, kamu bisa mengakses tautan berikut ini:&nbsp;<a href="https://www.change.org/p/klhk-selamatkan-hutan-kemenyan-di-humbahas-milik-masyarakat-adat-pargamanan-bintang-maria">https://www.change.org/p/klhk-selamatkan-hutan-kemenyan-di-humbahas-milik-masyarakat-adat-pargamanan-bintang-maria</a>&nbsp;

Ribuan Orang Teken Petisi, Minta KLHK Selamatkan Hutan Kemenyan di Humbahas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi