JAKARTA, REQnews - Beberapa waktu belakangan, sosok pawang hujan MotoGp Mandalika bernama Rara Isti Wulandari jadi sorotan. Bukan hanya karena aksinya yang unik, Mba Rara jadi perbincangan lantaran bayaran fantastis yang diterimanya dari pemerintah sebagai pawang hujan MotoGP Mandalika.
Tak main-main, bayaran Rara untuk tugasnya mengendalikan hujan mencapai ratusan juta rupiah. Namun kisah Rara tersebut berbanding terbalik dengan nasib wanita bernama Kanti Utami, yang beberapa waktu belakangan juga tengah jadi sorotan publik Tanah Air.
Kanti diberitakan tega menggorok leher ketiga anaknya karena tak kuat menahan penderitaan akibat beban hidup dan kesulitan ekonomi. Kanti berdalih tega melakukan aksi keji itu demi menyelamatkan anak-anaknya agar tidak merasakan hidup susah seperti dirinya.
Potret miris perbedaan nasib Rara dan Kanti ini pun disoroti oleh akademisi Rocky Gerung. Rocky pun mempertanyakan peran negara dalam mengatasi permasalahan rakyatnya.
"Bukan sekadar ibunya ingin membunuh, tapi dia dipaksa secara sosial untuk membunuh, dan kita langsung melihat bahwa 3 anak ini menjadi korban karena ketiadaan daya beli dari si ibu," kata Rocky, dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Selasa, 22 Maret 2022.
"Sementara di Mandalika, ada Rp 2,5 triliun APBN dipakai balapan di situ. Jadi di situ tragisnya," ujar Rocky Gerung menambahkan.
Dia pun membahas bagaimana negara seharusnya mensejahterakan rakyat jika berdasarkan konstitusi. Jika negara mampu melaksanakan perintah konstitusi tersebut, tidak akan ada kasus seperti yang dialami Kanti Utami.
"Kita coba bayangkan, kalau negara ini negara yang diperintahkan untuk mensejahterakan rakyat oleh konstitusi, maka mestinya tidak ada ibu yang membunuh anaknya," kata Rocky Gerung.
Rocky pun menyebut bahwa kasus Kanti Utami sebagai bukti kegagalan negara dalam memelihara orang miskin. Padahal, negara diperintahkan untuk memelihara orang miskin, bukan pawang hujan di Mandalika.
"Jadi trade-off ini yang mau kita sebut sebagai tragis karena kegagalan negara memelihara orang miskin," lanjut Rocky Gerung.
"Padahal negara diperintahkan oleh konstitusi, pelihara orang miskin dan cerdaskan kehidupan bangsa, bukan pelihara pawang di Mandalika," sindirnya.
"Pawang dibayar ratusan juta mungkin karena berhari-hari di situ, sementara di Brebes ada ibu yang berhari-hari juga merenungi apa yang dia mesti lakukan pada 3 anak itu dan dia ambil keputusan yang amat tragis," tandasnya.
&nbsp;

Oh Indonesia! Mampu Bayar Pawang Hujan Ratusan Juta, Tapi Ada Ibu Gorok Anak karena Hidup Susah

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi