JAKARTA, REQnews -&nbsp;Bagi masyarakat Aceh, tak lengkap rasanya jika menyambut kedatangan bulan suci Ramadan tanpa menjalankan tradisi 'Meugang'.
Tradisi ini adalah kebiasaan turun-temurun yang dilakukan dengan mengonsumsi sapi atau kerbau dua hingga sehari menjelang Ramadan. Hampir setiap rumah menyajikan menu daging.
Mengutip&nbsp;Antara, Meugang ini sudah dilakukan masyarakat Aceh sejak masa keemasan Sultan Iskandar Muda. Hanya saja, ketika Meugang dijalankan, di sisi lain harga daging juga ikut meroket, namun warga di Aceh tak mempersoalkannya.
Uniknya, ketika sudah waktunya tradisi ini dijalankan, muncul banyak pedagang dadakan menjajakan daging sapi atau kerban di pinggir jalan atau di pasar-pasar.
Lalu, apa arti sebenarnya tradisi Meugang ini bagi masyarakat Aceh?
Menurut kolektor manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid, Meugang adalah tradisi yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-17 era Sultan Iskandar Muda, yang termaktub dalam UU Aceh 'Qanun Meukuta Alam'.
Menurut sejarah, Sultan Iskandar Muda pernah memerintahkan anak buahnya di istana untuk menjalankan Meugang. Mereka kemudian membagikan daging kepada warga di kerajaan, terutama rakyat miskin.
Pria yang disapa Cek Midi ini menjelaskan, makna Meugang adalah memupuk kebersamaan dan kepedulian di masyarakat Aceh.
"Pada momen ini juga ada orang yang mampu membeli daging sapi dan menyerahkannya kepada orang yang tidak mampu. Terkandung nilai yang sangat mulia bagi orang Aceh, apalagi menjelang Ramadan," kata Cek Midi.
Adapun tradisi ini terus dilestarikan agar nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya tak dilupakan masyarakat Aceh, terutama soal kepedulian sesama.
Makna lainnya dari tradisi Meugang adalah kebahagiaan bagi para perantau, yang bisa kembali ke kampung untuk makan bersama daging yang dimasak oleh orang tua atau keluarganya.
Kemudian, bagi pengantin laki-laki, Meugang punya kebangaan tersendiri. Yakni, martabat akan terangkat jika mampu membawa pulang daging sapi atau kerbau ke rumah mertuanya.
Di tengah suasana Meugang, ada tradisi lainnya yang secara khusus dijalankan, yakni makan bersama dengan menu utama 'kuah beulangong'.
&nbsp;

Rakyat Aceh dan Makna Tradisi Meugang Sambut Ramadan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi