JAKARTA, REQnews - Publik dunia digegerkan dengan peristiwa tragis yang menimpa seorang jurnalis senior Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh.
Shireen ditembak hingga tewas oleh militer Israel di wilayah tepi barat. Rekan kerja Shireen, Ali Samodi yang saat kejadian tengah meliput bersama korban pun menceritakan detik-detik peristiwa penembakan itu.
Samodi menjelaskan bahwa saat kejadian Shireen tengah mengenakan rompi dan helem bertuliskan pers, namun tetap saja mendapat serangan dari militer Israel.
"Para penjajah (Israel) itu pembunuh dan kriminal, mereka menembak kami tanpa alasan. Kami, sekelompok wartawan berada di sana mengenakan seragam pers lengkap kami selain helm dengan kata pers ditulis dalam huruf besar," jelas Samodi, dikutip dari Al Arabiya, Kamis, 12 Mei 2022.
"Sudah jelas. Kami memastikan untuk berjalan tepat di depan patroli tentara sehingga mereka dapat melihat kami dan mereka melihat kami, setelah kami pergi ke jalan di mana tidak ada orang bersenjata," sambungnya.
Samodi juga mengaku sangat terkejut dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel hingga akhirnya membuat rekan kerjanya tewas. Bahkan, Samodi mengklaim dirinya juga mendapatkan serangan fisik dari para militer Israel tersebut.
"Kami terkejut dengan penembakan itu. Saya beruntung dan saya membalikkan punggung saya ketika peluru pertama ditembakkan dan melukai punggung saya, mereka ingin membunuh saya. Saya terluka di punggung saya dan peluru kedua menembak rekan saya Shireen dan menyebabkan kematiannya," ungkap Samodi.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett malah menuduh militan Palestina yang melakukan aksi penembakan terhadap reporter Al Jazzera tersebut.

Terkuak Kronologi Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Ditembak Mati! Israel Masih Mau Ngeles?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi