JAKARTA, REQnews &ndash; Sejarah mencatat bahwa Belanda adalah salah satu negara yang sangat bernafsu untuk menjadikan tanah Irian Barat (Papua) sebagai daerah persemakmuran mereka.
Hal itu dituangkan dalam Konferensi Meja Bundar yang digelar pada 1949, Belanda bersikukuh ingin memerdekakan Irian Barat. Upaya ini mendapat perlawanan sengit dari Indonesia yang juga memperjuangkan Irian Barat sebagai wilayahnya.
Tentu ini adalah catatan sejarah yang kita kenal di bangku sekolah, di mana pada akhirnya Irian Barat memilih untuk memeluk NKRI pada 1963. Kemudian di tahun 1969 digelar referendum atau Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang menegaskan warga Papua bergabung dengan Indonesia.
Namun, tak banyak yang tahu kalau Kesultanan Tidore ternyata adalah salah satu kerajaan yang sebelumnya memiliki daulat lebih tinggi atas Papua.
Nah, sebenarnya dalam peta catatan kesultanan Tidore terlihat sebuah noktah kecil yang menguasi sebegitu besar wilayah nusantara sebelum dikenal sebagai Indonesia.
Sebelum itu, ternyata Tidore dan Irian Barat telah memproklamirkan kemerdekaan pada 12 April 1797, ini adalah catatan di Kesultanan Tidore.
Hal ini dungkapkan oleh (Jojau) M Amien Faarouk, Perdana Menteri Kesultanan Tidore. Ia mengatakan bahwa Tidore juga bagian penting yang ikut membentuk pilar negara, ketika menjadi bagian dalam pembebasan Irian Barat.
"Tidore ikut membentuk UU no 15 tanggal 16 Agustus 1956, untuk membagi wilayah Kesultanan Tidore dengan Irian Barat kala itu," ujar dia.
Kemudian Sultan Tidore Jaenal Abidin Syah diangkat sebagai kepala daerah Ternate saat itu setelah ikut andil membuat Irian Barat kembali ke pangkuan NKRI pada 19 Agustus 1963.
Sebelumnya itu Belanda sempat menduduki Irian Barat, dan belum mau menyerahkan Irian Barat, hingga akhirnya PBB turun tangan dan mengundang Sultan Tidore di puncak Malino pada tahun 1946.
Dalam konferensi Malino ditawarkan 3 opsi, Tidore-Papua mau merdeka silahkan, Tidore-Papua mau bergabung dengan Belanda akan dijamin tujuh turunan, atau memilih bergabung dengan NKRI. Tetapi Tidore memilih bergabung dengan NKRI. (Binsasi)

Gak Perlu Referendum! Papua Sudah Dimerdekakan 'Negara' Ini

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi