JAKARTA, REQnews - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya resmi menyandang status tersangka kasus&nbsp;suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Penetapan&nbsp;ini diberlakukan, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan&nbsp;serangkaian pengembangan kasus tersebut.

&quot;Ditetapkan dua tersangka, salah satunya IMR (Imam Nahrawi),&rdquo; ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Rabu 18 September 2019.

Dalam kasus ini, KPK sudah menyeret Ending Fuad Hamidy, Sekretaris Jenderal KONI ke pengadilan dan divonis 2 tahun 8 bulan penjara. Ia berstatus sebagai pemberi suap, bersama dengan Bendaraha KONI Johny E Awuy yang divonis 1 tahun 8 bulan.

Dalam putusan, disebutkan ada dana sebesar Rp 11,5 miliar yang mengalir melalui asisten pribadi Menpora, yakni Miftahul Ulum.

Ia pun sudah ditahan oleh KPK pada Rabu 11 September 2019 lalu,&nbsp;selama 20 hari pertama sampai pengembangan kasus selanjutnya.

Berikut kronologi lengkap permufakatan jahat Menpora Imam Nahrawi dalam kasus suap KONI:

1. Jaksa KPK menyebut Imam mengetahui soal penerimaan duit Rp 11,5 miliar dari Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy kepada Ulum.

2.Fakta persidangan terungkap peran asisten Menpora, Miftahul Ulum agar dana hibah untuk KONI dapat dicairkan.

3. Syarat ada imbalan uang yang telah disepakati antara Ulum dengan Hamidy, yaitu 15-19 persen dari anggaran hibah KONI yang dicairkan.

4.Jaksa menyebut adanya pemufakatan jahat yang dilakukan Ulum, Imam, dan Arief Susanto dalam kasus tersebut.

5. Ada keterkaitan antara barang bukti satu dengan yang lainnya menunjukan adanya bukti dan fakta hukum dalam suatu kejahatan yang termasuk ke dalam pemufakatan jahat yang dilakukan secara diam-diam atau yang dikenal istilah sukzessive mittaterscraft.

6.Besaran commitment fee terdakwa (Hamidy) dengan Johnny secara bertahap yang diberikan terdakwa dan Johny kepada Ulum atau pun melalui Arif Susanto selaku orang suruhan Ulum.

Berikut rinciannya: 
- Bulan Februari 2018, Hamidy menyerahkan Rp 500 juta ke Ulum di ruang kerja Hamidy; 
- Bulan Maret, Hamidy menyerahkan Rp 2 miliar di Gedung KONI pusat; 
- Bulan Mei 2018, Hamidy menyerahkan Rp 3 miliar kepada Ulum di ruang kerja Hamidy; 
- Sebelum lebaran 2018, Hamidy menyerahkan Rp 3 miliar--ditukar dengan mata uang asing--kepada Ulum di lapangan tenis Kemenpora; dan 
- Bulan Juni 2018, Hamidy menyerahkan Rp 3 miliar kepada Arif Susanto

7.KPK resmi menahan Ulum selama 20 hari ke depan pada 11&nbsp;September 2019

8. KPK pun mengumumkan Menpora Imam Nahrawi dalam kasus suap dana hibah KONI pada 18 September 2019.

Kronologi Permufakatan Jahat Menpora Imam Nahrawi Hingga Jadi Tersangka Suap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi