INTERNASIONAL, REQnews - Stephan Balliet (27), pelaku penembakan sinagoga di Halle, Jerman pekan lalu, mengakui aksinya dilatarbelakangi oleh sikap antisemit&nbsp;dan ideologi ekstrem kanan. Hal tersebut diungkapkannya saat diiterogasi.

Melansir AFP, kuasa hukum pelaku, Hans-Dieter Weber mengatakan bahwa kliennya telah mengakui perbuatannya.

&quot;Menjadi tidak logis jika menyangkal hal itu dan dia (Balliet) tidak melakukannya. Dalam pandangannya, dia menyalahkan orang lain atas penderitaannya dan hal itu memicu peristiwa itu,&quot; ujar Weber, Selasa 15 Oktober 2019.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat melakukan penembakan itu, Balliet merekam dan menyiarkannya secara langsung melalui internet.

Polisi pun memperkirakan saat itu Balliet berencana membantai umat Yahudi yang tengah beribadah di Hari Yom Kippur pada sinagoga setempat. Sebab, dia sudah menyiapkan amunisi dan bom rakitan.

Beruntung aksinya terhambat karena umat Yahudi terlebih dulu mengunci sinagoga sehingga dia tidak bisa masuk. Dia lantas mengumbar tembakan di jalanan dan menewaskan dua orang.

Polisi menangkap Balliet setelah terlibat baku tembak. Balliet menyerah karena terluka dalam kejadian itu.

Lalu dalam penggeledahan di apartemen orang tua pelaku, polisi menemukan mesin pencetak tiga dimensi.

Diduga perangkat itu digunakan untuk membuat senjata api.

Polisi juga menyita perangkat keras komputer dari kamarnya di apartemen sang ibu yang sudah bercerai.

Menurut tetangga, Balliet dikenal penyendiri dan jarang bergaul. Sedangkan menurut sang ayah, Balliet banyak menghabiskan waktu bermain komputer. (Binsasi)

Polisi Jerman Ringkus Pelaku Penembakan Sinagoga yang Ternyata Antisemit

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi