JAKARTA, REQnews - Video viral anak kucing yang tewas setelah dicekoki cairan yang diduga minuman keras (miras) di Tulungagung membuat aktivis perlindungan hewan Animal Defender Doni Herdaru Tona angkat bicara. 

Doni mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur.&nbsp;Lewat postingan dalam instagramnya&nbsp;@doniherdaru, ia memberikan sejumlah penjelasan.&nbsp;

Pertama, otopsi bangkai kucing terkait sedang dilakukan di Puslabfor Polda Jatim, dan diperkirakan hari Selasa 22 Oktober 2019 akan keluar hasilnya. 

&ldquo;Apakah ada alkohol atau racun tikus terlarut dalam organ tubuh kucing yang menyebabkan kematiannya,&rdquo; kata dia dalam postingan akun Instagramnya, Sabtu 19 Oktober 2019.

Kedua, polisi menyatakan penyelidikan sementara. Artinya bukanlah penyelidikan final, atas hasil interogasi pelaku dan orang-orang yang ada di lokasi, di mana&nbsp;pelaku menuangkan air kelapa. 

&ldquo;Apakah wajar jika menentukan cairan&nbsp;menggunakan keterangan pelaku, dan tidak menunggu hasil laboratorium?,&rdquo; ujar dia.

Kemudian yang ke-3, penggiringan opini berita pencekokan ini adalah hoaks oleh media. Sebab banyak berita yang tersebar belum berdasar pada hasil laboratorium, namun hanya berdasarkan pengakuan pelaku.

Empat, masyarakat luas yang resah akibat video tersebut, bukanlah pencipta hoax. Mereka hanya bereaksi atas video yang dibuat dan diunggah oleh pelaku dengan narasi yang provokatif.

Lima, jika penggunaan narasi Hoax ini, maka masyarakat harus bersabar menunggu hasil laboratorium.&nbsp;&ldquo;Karena, jika nanti terbukti ada alkohol pada bangkai kucing dimaksud, maka media2 yang memberitakan bahwa kasus ini hoax adalah penyebar hoax itu sendiri. Jangan menyebarkan hoax dengan menerbitkan berita yang dituduh hoax. Bersabarlah, menunggu hasil laboratorium,&rdquo; kata dia.

Enam, kucing dimaksud tidak mati dengan natural. Nantinya akan ada penentuan, apa penyebab kematian kucing tersebut. &quot;Hanya ada dua kemungkinan, alkohol atau racun tikus.&quot;

Tujuh, pelaku yang merekam dan mengunggah video dimaksud, kami laporkan dengan UU ITE, yaitu fokus pada kasus videonya. Apapun cairan yang dia berikan, bukan menjadi hal substantif. Tapi video itu provokatif lengkap dengan kucing yang meregang nyawa.

&ldquo;Delapan, saya dengan resmi, meminta media berhenti melabelkan kasus ini hoax, dan menanti hasil laboratorium forensik pada Selasa minggu depan,&rdquo; ujar dia.

Sembilan, apabila masih ada media yang melabelkan hoax setelah himbauan ini, pihaknya akan mempertimbangkan melaporkan ke Dewan Pers.&nbsp;

Potingan ini pun mendapat banyak tanggapan dari netizen. Terdapat 7.244 like dan mendapat 645 komentar.&nbsp;&nbsp;Ada yang menyalahkan pemberitaan media yang terkesan menyebarkan berita hoaks.

Misalnya pemilik akun @indrydwira: &ldquo;Gatel pengenn tag si media sotoy,&rdquo;.

@jesuisfbry: &ldquo;@detikcom baca nih!!,&rdquo;.

@fitrifitfitfitfit: &ldquo;Dear, @detikcom ini faktanya!!,&rdquo;

Sementara ada juga yang setuju dan memberikan dukungan atas usaha Doni.

Misalnya pemilik akun @raven_luciferian: &ldquo;Bang don semangattt...!!!,&rdquo;

@roslina.m123: &ldquo;Semangat terus om doni memberantas orang&quot; seperti itu. Dan om doni slalu diberi kesehatan,&rdquo;.

@ faisal91ar: &ldquo;Saya pribadi siap membantu melaporkan ke dewan pers jika diperlukan. Karena pas ke Bareskrim Mabes Polri kemarin salah seorang polisi sempat senyum2 seperti mendiskreditkan laporan saya sambil berkomentar; &ldquo;Emang belum baca berita hari ini pak? Coba deh baca dulu, itu bukan ciu tapi air kelapa&rdquo;. Yang mana sangat saya sesalkan kenapa polisi mengambil kesimpulan hanya dari berita tanpa penyidikan terlebih dahulu atau minimal berfikir skeptis terhadap laporan, maksud saya segala kemungkinan bisa saja terjadi,&rdquo; balas dia.

Selain itu, ada juga yang berharap agar pelaku pembunuh kucing itu bisa diproses secara hukum.

Misalnya pemilik akun @asdanks: &ldquo;mau ciu atau air kelapa, tetep masuk PENJARA. Jangan pernah ada materai, tuman!!,&rdquo;

@nnlarosa: &ldquo;Dia menyiksa binatang, and enjoyed it. Thats it. Psychopath -soon to be serial killer!,&rdquo;.

@slowinnn: &ldquo;Biarpun itu bukan ciu, melainkan air kelapa. TETAP YANG BERSANGKUTAN BERSALAH. Karena sesuai UU no 19 tahun 2016 tentang ITE, pada pasal 28 ayat (2) UU ITE, pelaku sudah masuk unsur menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat. Pelaku wajib dipidana!!!,&rdquo;.

@dapursketsa: &ldquo;Setuju. Krn video yg diposting apapun maksud si pelaku bisa menjadi contoh buruk,&rdquo;.

&nbsp;

Viral! Doni Herdaru Serang Media yang Labeli Video Anak Kucing Dicekoki Miras Hoaks

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi