JAKARTA, REQnews &ndash; Beredar sebuah surat hasil tulis tangan seorang ibu yang anaknya menjadi korban perkosaan. Isi surat tersebut ditujukan kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dan anggota DPR RI. 

Surat tersebut ikut menjadi perhatian lembaga Amnesty Internasional. Lembaga ini pun menunjukkan empatinya dengan memposting hasil tulisan sang ibu lewat akun Instagram @amnestyindonesia.

&ldquo;Surat ini ditulis seorang ibu yang anaknya menjadi korban perkosaan, Penulis menyayangkan minimnya empati penegak hukum &lsquo;yang belum sama sekali diberikan&rsquo; kepada korban,&rdquo; tulis sang admin pada Senin 28 Oktober 2019.

Harapan dari sang ibu agar pelayanan kepada sang anak yang menjadi korban dapat diprioritaskan oleh Menteri PPA yang baru. Sang ibu juga mengajak kementerian untuk bekerjasama dengan lembaga lainnya untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. 

&quot;Tidak ada kata tawar untuk segera sahkan RUU PKS sekarang juga,&quot; tulisnya.

&ldquo;Kasus-kasus seperti ini yang membuat kami tidak lelah mendesak pemerintah dan parlemen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak perempuan. RUU PKS tinggal menunggu pengesahan. Pertanyaannya, pemerintah menunggu apa? Mari tulis desakan untuk pemerintah dan parlemen melalui tautan di bio,&rdquo; ujar Amnesty Internasional. 

Postingan ini pun ditambahkan dengan tagar #PesanPerubahan #SahkanRUUPKS #ReformasiDikorupsi. Terdapat 236 like dan mendapat satu komentar dari pemilik akun @masjatirenghatgmai.

Ia menulis begini,&nbsp;&ldquo;RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ? Rakyat, masyarakat yang waras bukan lagi bertanya tetapi mereka akan bersikap sebagai mestinya. Jangan menganggap enteng kepada rakyat maupun masyarakat ...bumi masih kita injak, langit masih di atas kepala kita, kaki siapa yang akan berat di bumi, dan kepala siapa yang akan berat di bawah langit,&rdquo;. 

&ldquo;Aku sadar, meski kewajibanku sebagai hamba sudah tidak aku jalani terapi aku tetap bersyukur masih mrnginsyafi dan mensyukuri apa yang terjadi di alam semesta ini, di alam dunia ini, bahwa kejadian kejadian alam bukan saja suatu teguran bagi orang orang yang sepantasnya mendapatkan teguran dari Tuhannya, tetapi juga hukuman bagi orang orang yang di murkai juga sekaligus peringatan bagi makhluk makhluk Tuhan yang sudah ingkar, dan tidak menepati janjinya serta sombong dengan amal dan perbuatannya. Sadarlah, satu telunjuk mengarah kepada orang lain, empat telunjuk terlipat menunjuk kepada kita,&rdquo;. 

&ldquo;Maafkan bila saya menulis seperti itu, hati saya menjerit, melihat fakta fakta terutama yang saya baca. ..siapa saja sebenarnya yang ada di negeri ini satu orang,,, segolongan ..? Kaki kita sama sama menginjak bumi, kepala kita sama sama di bawah langit, mungkinkah, Alloh, Tuhan mengabaikan hambs-Nya yang mempunyai Haq? Bila Alloh, Tuhan ada rencana lain aku taruhkan hakikatku sebagai ningrat,Tunggu dulu Yaa Alloh, di sini ada aku, hamba-Mu yang sudah meninggalkan kewajiban dari- Mu tetapi selalu mrnginsysfi setiap kejadian kejadian yang di kabarkan dari-Mu. Aku tahu kata kataku adalah nyawaku, apakah Kita harus membuka rahasia di antara kita yang mereka mungkin pura pura tidak tahu, mungkin tidak tahu, mungkin juga lupa. , Haruskah kita buka semua itu,&rdquo; tambah dia.&nbsp;&nbsp;

(Binsasi)

&nbsp;

Viral! Anaknya Jadi Korban Perkosaan, Ibu Ini Tulis Surat untuk DPR

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi