INTERNASIONAL, REQnews - Diberitakan sebelumnya, seorang remaja laki-laki asal Malaysia oleh di-bully oleh teman asramanya sendiri. Tubuh remaja 13 tahun itu disiram air panas dan mulutnya itu diberi &#39;poop&#39; atau kotoran kucing.

Korban yang diketahui bernama Yusof ini bersekolah di pesantren atau Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiah. Yusof disiram dengan air panas sekitar jam 4 pagi di asramanya hingga mengakibatkan luka bakar di bagian sisi kiri dan paha.

Tak hanya itu, bahkan korban bercerita bahwa mulutnya diberi &#39;poop&#39; atau kotoran kucing.

&quot;Senin malam yang lalu dia (si pengganggu) memanggilku turun setelah salat Asar. Lalu, dia meninju wajahku. Setelah itu, dia mengambil kucing itu dan memasukkannya (kotoran) ke mulut saya,&quot; ungkap Yusof seperti dikutip pada Rabu 6 November 2019.

Ibu Yusof, Siti Satariah Ahmad, yang tak terima anaknya di-bully pun membawa kasus ini ke jalur hukum. Ia bahkan menolak tawaran kompensasi dari keluarga pelaku sebesar RM 3000 atau sekitar Rp 10 juta.

Namun, di sinilah kasusnya berbelok berbeda karena kepala sekolah pusat tahfiz, Muhammad Zahid, memiliki kisah yang berbeda untuk diceritakan.

Dalam kesaksiannya ia mengungkapkan bahawa ini adalah hanya kasus kesalahpahaman kedua siswa. Dia juga mengatakan bahwa air panas yang ditumpahkan &#39;hanya secangkir air&#39; dan cedera itu dilebih-lebihkan secara online.&nbsp;

Menurut Sinar Harian, kepala sekolah juga mengatakan bahwa dia bertemu kedua orang tua dan menganggap bahwa kasus ini telah diselesaikan.&nbsp;

Dia juga menambahkan bahwa sementara korban hanya berada di pusat tahfiz selama enam bulan, sementara pelaku intimidasi telah ada di sana selama dua tahun dan dia belum pernah memiliki masalah disiplin sebelumnya.

&quot;Biasanya, siswa yang bermasalah tidak tinggal di sini terlalu lama tetapi siswa ini telah berada di sini selama dua tahun. Masalah ini di luar kendali kami,&quot; kata dia. 
&nbsp;

Kepala Sekolah 'Pelintir' Kasus Bullying Remaja yang Mulutnya Diberi 'Poop' Kucing?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi