JAKARTA, REQnews &ndash; Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari Mahfud MD. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini membeberkan soal sebuah skandal korupsi kakap alias besar yang pernah diceritakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Cerita itu disampaikan saat Jokowi memanggilnya untuk diangkat sebagai Menko Polhukam. Tapi, mantan Ketua MK ini tak membeberkan secara jelas soal kasus tersebut.

Bahkan kasus korupsi besar tersebut, kata Mahfud, sudah dilayangkan Jokowi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, sayangnya hingga kini kasus itu tak kunjung terkuak.

&quot;Presiden menunjukkan, menyampaikan laporan ke KPK, ini, ini, ini, tapi enggak terungkap. Coba sekarang diperkuat itu kejaksaan, kepolisian. Sehingga kita normal kembali,&quot; katanya di Jakarta, Senin 11 November 2019.

Mahfud juga mengatakan, Jokowi berniat untuk menguatkan KPK ke depan. Namun ia tak menyebut spesifik cara memperkuat seperti apa yang diinginkan presiden bagi KPK. 

&quot;(Ke depan) pemberantasan Korupsi (harus) lebih hadir, lebih kuat. Caranya apa? Korupsi-korupsi besar itu diungkap,&quot; ujarnya.

Pada momen itu, Mahfud juga dititipi Jokowi terkait penegakan hukum. Ia diminta untuk menaikkan indeks penegakan hukum di Indonesia yang masih di bawah angka 50.

Selain itu, Jokowi juga menitipkan soal deradikalisasi. Mahfud sadar deradikalisasi bakal memicu polemik di publik. Karena itu, ia memulai langkah tersebut dengan mendefinisikan radikalisme untuk menghindari perdebatan lebih lanjut.

&quot;Bagi hukum kita, radikal itu setiap upaya untuk membongkar sistem yang sudah mapan yang sudah ada dalam kehidupan bernegara dengan cara kekerasan. Dengan cara melawan orang lain yang berbeda dengan dia,&quot; katanya. (Binsasi)

KPK Acuhkan Laporan Jokowi Soal Kasus Korupsi Kakap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi